"Kenapa cinta pertama itu selalu jahat? Gue benci banget karena orang itu harus lo! Kenapa nggak orang lain aja!
*****
Tyo tidak muncul malam ini. Pesan dari siapapun tidak dihiraukannya. Sampai saat ini ponselnya masih tidak aktif. Abdul berniat ke rumahnya sepulang dari rumah Mala. Entah apa yang terjadi padanya saat ini. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini.
Malam ini berakhir dengan tawa meski tidak ada Tyo di sana. Berita gembira yang Abdul bawa, menjadi satu-satunya penyemangat diantara kisah mereka yang suram beberapa hari ini. Mereka tidak ingin merusaknya dan mendukung Abdul untuk mempersiapkan diri menemui Abah mbak Kiki minggu depan. Meski begitu, Abdul tetap memahami apa yang sedang terjadi dengan keluarganya itu.
******
Outing ke pantai Glory Melur diadakan pagi esok. Bagi karyawan yang ingin ikut menginap, akan berangkat sore ini. Arif, Abdul, Maya dan Mala memilih untuk ikut sore ini. Mereka ingin ikut menikmati keindahan senja yang terbenam, angin laut sore yang menenangkan dan tengah malam yang diiringi nyanyian laut.
Beberapa divisi yang mulai ikut camping malam ini cukup ramai. Termasuk divisi facility. Mala berharap dia tidak muncul tiba-tiba. Mereka berempat sedang ikut membakar daging bersama divisi test. Terdengar kabar tim Tyo juga ikut. Tetapi, wajahnya belum juga muncul. Maya masih sibuk menatap ponselnya saat duduk di depan tenda yang sudah dipasang berjajar. Lelaki itu sungguh membuat Maya kesal. Belum ada satupun chat yang terbaca. Belum ada satupun panggilan video atau telepon dari Maya yang dia jawab. Dia satu-satunya manusia yang bisa hidup tanpa menyentuh ponsel selama berhari-hari. Hanya saja dia tidak bisa bernapas tanpa sebatang rokok pun. Saingan terberat Maya. Meski sedang gusar, Maya tetap berusaha tersenyum saat Mala menghampirinya dengan dua batang sosis bakar super pedas.
"Seriusan? Ini sosis pakai cabe apa cabe pakai sosis?" tanya Maya.
"Ini obat galau paling manjur!" seru Mala langsung menyantap sosis itu dengan lahapnya.
"Bismillah dulu kalee!!" seru Maya.
"Astaghfirullah!" ucap Mala. Dia meletakkan sosis itu di atas piring dan membacakan doa makan bersama Maya. Dengan semangat Mala memasukkan sosis itu ke dalam mulutnya sementara Maya masih memandangi. Melihat Mala yang begitu semangat, Maya pun turut menghabiskan sosis bakar itu. Dia meletakkan ponsel berwarna pink itu di pangkuannya.
"SUMPAAAH NYEPORRR BIBIR GUE!!" seru Maya dengan wajah yang merah redam dan seakan asap yang keluar dari telinganya. Mala langsung berlari mengambilkan air segelas air putih hangat untuk menyembuhkan rasa pedas itu. Di sana dia menemukan lelaki yang dicari-carinya selama beberapa hari ini. Melihatnya berbincang santai dengan Abdul yang sedang memakan lolipop, Mala menatapnya dengan tajam. Tetapi, tangannya merampas beberapa permen yang hendak Abdul masukkan ke dalam tas di depan dadanya.
"Santaii dong, lagi di pantai, kok, kayak mau makan orang lo!"
"Menurut lo?!" balas Mala memasukkan lolipop rasa stroberi itu ke dalam mulut seperti mulut harimau yang mengaum tetapi, masih menatap Tyo. Tanpa banyak kata, Mala terburu-buru mengantarkan air itu pada Maya.
"Ini buruan minum. Ini permennya kalo nggak mempan. Gue kebelet, nih!" Mala memberikan segelas air dan beberapa permen yang dia rampas dari tangan Abdul tadi.
Dia segera kembali menuju meja minuman. Tyo masih berdiri di sana. Mala menyeretnya ke pinggir pantai. Ada banyak hal di kepala Mala yang harus diungkapkan. Dia tidak ingin Arif atau siapapun melihat apa lagi mendengarnya. Tyo mengikuti langkah kaki Mala.Tubuhnya dibiarkan begitu saja ditarik Mala menjauh dari keramaian. Lalu mereka berhenti di dekat bebatuan besar yang sedang diterpa ombak yang besar. Angin semakin kencang malam itu. Menghamburkan rambut Mala yang sudah panjang. Dia sampai berkali-kali menghempaskan rambutnya ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINNER [AGT '22| TERBIT] ✓
Roman d'amourIG/TIKTOK: @raakrtk SUDAH TERBIT (ORDER DI TOKO SHOPEE: PENERBIT.LOVRINZOFFICIAL) **** Batam, 02 Juli 2022 Setelah kehilangan yang melubangi hatinya, pertemuan tak terduga mengubah hari-hari Mala yang menyedihkan. Perempuan yang pertama kali dipata...