Sudah lebih dari sebulan sejak mereka memutuskan untuk tidak melakukan diskusi terlebih dahulu di basecamp seperti biasa. Hari-hari itu pun berlalu tanpa ada informasi penting yang bisa dibagi mengenai keberlanjutan masalah Inoo Kei ini. Mereka sudah di ujung putus asa dan bingung harus bagaimana lagi untuk mendapat informasi setelah Kei diculik.Mereka sudah buntu.
Salah satu anggota termuda mereka, Chinen Yuri merasakan hatinya bergemuruh. Pemikiran mengenai ingatannya yang terhapus itu masih tidak bisa ia singkirkan dari pikirannya. Ia juga merasa setelah mereka memutuskan untuk tidak berdiskusi terlebih dahulu, 'sesuatu' yang membuntutinya sudah tidak terasa keberadaannya. Hilang begitu saja.
'Sesuatu' tersebut mungkin sudah menyadari bahwa mereka tidak melakukan diskusi belakangan ini. 'Sesuatu' itu bisa saja sudah hilang minat, karena Chinen dan kawannya sudah tidak bisa memberikan informasi yang berarti. Pikir Chinen seperti itu.
Namun ajaibnya, rencana mereka berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
".... Kalau memang ada seseorang yang membuntuti kita, buat dia bingung. Orang tersebut pasti akan menampakkan diri kepada kita dengan sendirinya," usul Yabu.
"Yabu senpai benar. Kalau seseorang itu tau kita gak datang lagi kesini untuk beberapa hari ke depan, dia pasti akan bingung dan mau-gak mau akan menampakkan dirinya ke kita." Aki menyetujui usulan dari Yabu.
Tepat di depannya, berdiri sosok wanita memakai baju santai dengan kedua tangan berada di saku celananya. Chinen merasa asing dengan wanita tersebut. Namun anehnya, ia memiliki kontaknya dan menamainya 'Inoo Aki'.
Awalnya, Chinen merasa aneh ketika mendapat pesan dari 'Inoo Aki' tersebut. Dalam pesannya, gadis itu sepakat untuk bertemu di taman dekat sekolah Chinen dan meminta untuk tidak memberitahu hal ini kepada temannya.
Apakah sosok tersebut yang menyamar sebagai Inoo Aki disaat dirinya hilang ingatan? Tapi, bagaimana bisa?
"Halo, Chinen-kun! Apakah kau tidak ingat denganku?" Wanita itu tersenyum begitu manis membuat Chinen sedikit bergidik ngeri.
"Siapa kau?"
"Aah, benar. Tentu saja, kau tidak mengenalku. Waktu itu kan, aku menyamar menjadi Inoo Aki hehe. Perkenalkan, namaku Nagano Mei. Salam kenal, Chinen-kun!" Ucapnya riang sembari menawarkan tangannya untuk berjabat.
Chinen hanya bisa diam di tempat. Ia bisa mendeteksi bahaya jika tangannya menerima jabatannya. Entahlah, ia harus lebih waspada kali ini.
Wanita itu mungkin sepantaran dengan Yabu dan Hikaru. Wajahnya yang terlihat begitu ramah, tetapi tidak mampu untuk menurunkan kewaspadaan Chinen terhadapnya. Wanita bernama Nagano Mei itu sudah berhasil memanipulasi pikirannya saat itu. Chinen tidak tau lagi hal apa yang bisa Nagano lakukan padanya kali ini.
"Aku tau kau membentuk dinding transparan untuk berhati-hati kepadaku kali ini, Chinen-kun. Tapi kali ini, aku serius tidak berniat menghipnotismu."
Nagano tersenyum tipis ketika melihat ekspresi kaget dari laki-laki mungil itu. Ia sudah mengaku bahwa ia yang menyamar menjadi Inoo Aki tempo lalu. Sudah tidak ada tempat untuk ia kabur atau bersembunyi lagi. Nagano sudah menetapkan hatinya untuk mengaku kesalahannya saat itu.
"Kenapa? Bukankah kau bisa meminta informasi secara baik-baik? Kenapa sampai harus menghipnotis seperti itu?"
Wanita itu menghembuskan napasnya kasar, "Aku tau aku salah. Maafkan aku atas tindakan sepihakku ini."
"Jadi, apa tujuanmu mengaku seperti ini? Tidak mungkin kau berisiko menunjukkan dirimu yang sebenarnya kesini tanpa ada tujuan yang ingin kau raih."
Chinen bisa melihat senyuman yang memiliki arti berbeda dari wajah lawan bicaranya, "Kau sangat peka rupanya. Tentu saja, aku memiliki tujuan untuk datang kesini. Tapi sebelumnya, aku ingin memulai kerja sama dengan kalian. Kita bisa melakukan simbiosis mutualisme dengan informasi yang aku punya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Boy
Fiksyen PeminatTidak ada seorangpun yang mengingat laki-laki itu. Asal-usulnya. Keluarganya. Tempat tinggalnya. Sekolahnya, bahkan teman-temannya. Mereka hanya tau nama dan wajahnya yang tertera dalam sebuah kertas "Remaja Hilang" di papan pengumuman samping jala...