💜 (Mature Part ⚠️!) REHEATED HEART : 7.1 💜

492 20 0
                                    

Sepasang siluet tubuh anak manusia tanpa busana tampak bergerak oleh irama tanpa nada di atas ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang siluet tubuh anak manusia tanpa busana tampak bergerak oleh irama tanpa nada di atas ranjang. Dalam temaramnya suasana kamar, diiringi suara desahan yang keluar dari mulut satu sama lain.

Si lelaki bergerak memompa di atas tubuh wanitanya, sedangkan yang perempuan hanya bergerak sambil memejamkan mata, alih-alih tampak pasrah serta menikmati sejujurnya dia merasa bosan. Namun sewaktu lelaki bertubuh adonis, berdarah Asia - Belanda di atasnya terlihat sudah mencapai puncaknya, Sofia Tjaya bersikap seolah-olah dia sendiri telah mengalami orgasme.

Sovan Narestu sempat mengeram liar sebelum akhirnya jatuh berbaring di samping Sofia, dadanya naik turun, keringat membanjiri seluruh tubuh tak terkecuali rambut juga kening. Sofia membuka kedua netra, bibir sewarna anggur miliknya mengukir senyum pura-pura. Lelaki itu menarik badan mungilnya mendekat sambil berbisik lirih. "Makasih ya sayang, kau selalu luar biasa".

'Tentu saja aku ini kan Sofia. Tapi kau benar-benar payah!' rutuk Sofia dalam hati.

"Sama-sama. Aku pernah bilang kan kalau sedang suntuk tinggal datang ke tempatku saja, aku selalu ada di sini buatmu sayang" jawab Sofia semanis madu alami tanpa campuran.

Mata gelap Sovan berbinar dipenuhi kebahagiaan, ditariknya lembut dagu Sofia lalu menyatukan bibir mereka kembali. Sofia harus menekan semua keinginannya mencekik lelaki tersebut hingga ke dasar jiwa terdalam serta membalas ciuman Sovan penuh semangat Dia suka membayangkan kalau orang di depannya sebagai Archel Wang agar gairahnya bisa bangkit. Menyedihkan memang, namun ia tak punya pilihan jika ingin rencananya berjalan lancar.

Ketika akhirnya memisahkan diri, Sofia memulai sandiwaranya.

"Ada apa sayang, mengapa wajahmu sedih begitu?" Sovan seketika langsung tanggap. Tertidur menyamping dengan lengan dijadikan sebagai alas.

'See....' dewi batinnya tersenyum licik.

"Tidak apa-apa kok bukan masalah besar" Sofia berpura-pura terlihat menenangkan, menarik selimut tebal berwarna merah hingga sebatas dada.

Namun Sovan seketika menarik tubuh tunangannya hingga kulit mereka kembali bersentuhan. "Katakan padaku siapa yang membuat mu sampai mengeluarkan ekspresi seperti ini, aku bakal membalasnya berkali-kali lipat. Kau tahu siapa kekasihmu ini kan?".

"Baiklah kalau karena kau memaksa maka aku akan bercerita. Tapi sebelumnya jangan salah paham terhadapku" Sofia sengaja merendahkan suaranya, mengangkat kepalanya sedikit hingga wajahnya dan Sovan satu garis sejajar. Memperlihatkan ekspresi bingung.

"Kellan Anlar Carnwell sudah pulang ke Indonesia" Sofia memulai. Lewat temaramnya cahaya kamar dia bisa melihat wajah tegang Sovan, rahangnya mengeras. Dan mendadak lelaki itu jadi memeluk pinggangnya.

"Kau tahu kan bagaimana pria itu dulu memfitnah ku. Dia merayuku secara diam-diam lalu saat istrinya tahu dia lepas tangan begitu saja dan menjadikan aku sebagai sosok perebut suami orang. Bagaimana aku harus berjuang melalui semuanya. Sekarang dia datang lagi bahkan berhasil meyakinkan istrinya untuk rujuk serta berhasil membuang adik iparnya yang mencoba membuka keburukannya. Kau juga tahu kan kalau aku berteman baik dengan adik Nona Ilonka Wang sejak dulu".

"Apa?!".

Sovan hampir saja terduduk di ranjang akibat kaget akan tetapi Sofia menahan bahu lelaki tersebut hingga ia kembali ke posisi semula.

"Sabar sayang, dengarkan dulu aku belum selesai" Sofia mengurai senyum menenangkan palsu. Setelah memastikan Sovan tenang dia baru melanjutkan perkataannya.

"Jujur sekarang aku sedang ketakutan sayang" Sofia memainkan jemari lentiknya di atas pundak Sovan. Merasakan bulu halus pria itu mulai kembali meremang. "Kellan dengan mudah bisa rujuk lagi bersama mantan istri yang membencinya, lalu dia sendiri sudah mengakuisisi perusahaan keluargaku. Dulu aku menolaknya, aku cemas dia bakal membuatku ditendang dari tempatku sendiri. Kau mengenal pamanku bukan? Dia bakal melakukan apapun demi kedudukan, dia bahkan tak segan membuang ayahku apalagi sekarang?".

Mata Sofia bergerak, atensinya sepenuhnya tertuju pada Sovan.

"Aku tak akan membiarkan bajingan itu melukaimu lagi. Aku berjanji" geram Sovan. Terlihat jengkel. Satu tangan yang bebas memeluk erat punggung Sofia.

"Memangnya apa yang bakal kau lakukan? Dia juga punya ikatan kuat dengan keluarga besarmu. Dia seorang Anlar Carnwell apa yang kau harapkan" Sofia setengah tersenyum sinis sengaja.

Sovan mendesakkan lidah, bangkit duduk Sofia melakukan hal serupa. "Apa yang kau mau, aku bisa melakukan segalanya demi dirimu sayang seperti janjiku dulu saat meminang mu. Aku saja mampu menghadapi mamaku karena sempat menolak hubungan kita, apalagi orang luar seperti Kellan". Ucapnya dengan pandangan berapi-api.

'Gotcha!' .

Dewi batin Sofia tersenyum gembira. Memajukan badan, direntangkan nya kedua lengan lalu memeluk erat Sofan. Sambil meletakkan dagu di atas pundak kokoh Sovan Narestu, Sofia menjawab.

"Aku akan mengundurkan diri dari kantor sebelum Kellan mendepak ku, oleh sebab itu sayang bantu aku mendapatkan posisi di anak perusahaan barumu dan juga...." Sofia sengaja menggantung kalimat terakhirnya.

"Dan?" Tanya Sovan tak sabar. Menolehkan leher ke sisi kanan.

Sofia sedikit merenggangkan pelukannya hanya untuk kembali melihat wajah sang pria, satu tangan meraba lembut satu sisi rahang Sovan. "Bantu aku membalas dendam. Mari kita buat pria itu merasakan sakit yang kurasakan dua tahun lalu".

"Aku sih mau-mau saja tapi bagaimana caranya?" Sovan tampak bingung sesaat.

Namun Sofia tidak langsung menjawab. Dia justru membelai-belai lembut wajah berbentuk oval si tunangan, lantas memberikan lirikan sambil lalu, setengah merendahkan suaranya berkata. "Nanti, akan ku beritahu. Sekarang puaskan aku lagi sayang".

Mengalungkan kedua tangan pada leher Sovan, Sofia kembali mencumbu bibir tebal dan sedikit kasar lelaki di depannya tersebut hingga Sovan mengeluarkan suara desahan nikmat.

Kali ini Sofia bakal berusaha menikmati percintaan mereka. Setidaknya setelah mendapat hasil sesuai keinginannya, harus ada timbal balik bukan. Sebab Sofia Tjaya benci berhutang, bahkan kepada orang yang hanya ia manfaatkan sekalipun.

Maaf ya kalau saya lama updatenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf ya kalau saya lama updatenya. Sungguh situasi di dunia nyata benar2 lagi chaos sehingga saya kesulitan fokus pada menulis ;") .

Bab ini sebetulnya panjang tapi saya bagi karena saya tidak ada waktu buat mengedit lagi dan hanya edit ala 🦎 nya saja.

Maaf kalau banyak typo atau kalimat kurang pas sekali lagi sori. Cuma berharap situasi kembali stabil sehingga saya bisa fokus ke menulis lagi. Buat saat ini saya nggak bisa menjanjikan apapun dulu krn ada keluarga yang harus jadi atensi utama 😭😭😭 sekali lagi sori ya dan nggak maksud php sungguh.

Makasih banyak atas pengertian kalian semua. Sehat2 ya kalian. Warm and Regards 💕

[COMPLETED] REHEATED HEART ( #01. Heart Series).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang