Kellan memejamkan mata, sudah siap jika tubuhnya harus tertembus peluru, ia rela menjadi perisai nyawa asalkan Ilonka selamat. Dia menunggu, nafasnya memburu, suara kencang yang bertalu-talu jadi menutupi indra pendengarannya sampai-sampai dia tidak mendengar suara keributan lain. Hingga ketika netranya membuka, mulutnya ternganga, terperangah pada pemandangan di depannya.
Akhirnya dia mengerti mengapa sejak tadi bagian depan tubuhnya terasa berat seperti tertimpa sesuatu, sebab rupanya ada sosok itu.
Archel Wang.
Kedua bola mata coklat keemasan yang kini menatapnya bulat-bulat seolah ingin menelannya hidup-hidup, bagian luar pupilnya memerah, darah mengalir dari sudut bibirnya. Kedua tangan pemuda itu awalnya mencengkram kuat sepasang bahu Kellan, emosi membanjiri diri Archel melalui kedua matanya kemudian sewaktu membuka mulut Archel terbatuk hebat, darah memenuhi sela-sela giginya sembari ia berteriak.
"Bodoh cepat pergi dari sini!".
Kemudian cengkraman Archel perlahan terlepas dan anak itu jatuh ambruk disamping kanan sambil memeluk dirinya sendiri ke samping. Kellan spontan panik, sudah akan berjongkok ketika dia merasakan seseorang menarik Ilonka dari belakang sementara tangan lain mencoba menggeret lengannya. Menolehkan kepala, dia mendapati Kaelis sedang memindahkan tubuh Ilonka dan gantian menggendongnya dalam posisi mendekap pada lengan depan sedangkan figur lain yang tengah mendorongnya untuk mengikutinya keluar dari gudang tersebut rupanya seorang perempuan.
Bertubuh tinggi ramping dalam balutan baju serba hitam, memakai vest anti peluru di bagian depan depan dada, dengan rambut panjang kehitaman di kuncir kuda dibalik kepala.
"Ayo ikut saya, tak ada lagi waktu. Bangunan ini sebentar lagi akan roboh!" Teriak wanita itu, setengah panik memakaikan masker oksigen ke wajah Kellan sambil menyeret Kellan kasar.
Kellan juga melihat Kaelis melakukan hal serupa pada Ilonka, memberikan wanita itu masker oksigen serta menyelimuti tubuh kekasihnya dengan selimut basah. Sebelum kembali digendong lagi.
Masih dalam kondisi kebingungan, bahkan seorang Kellan Anlar-Carnwell yang terkenal selalu berkepala dingin jika dihadapkan pada situasi hidup dan mati sesungguhnya bisa kehilangan akal juga seperti sekarang. Matanya berpendar, mengitari sekitar sambil mulai berlari. Dilihatnya sosok Sofia Tjaya tergeletak tak jauh dari tempat Archel Wang, awalnya ia terlihat seperti tak bernyawa namun ketika tubuhnya yang meringkuk ke samping mulai bergerak serta terdengar merintih kesakitan, Kellan merasa sedikit lega. Setidaknya Sofia masih hidup.
Bahkan dalam kondisinya yang seperti itu, Sofia masih terlihat mencemaskan Archel. Buktinya dia merangkak sebisa mungkin menuju tempat Archel terjatuh tadi. Sesungguhnya hati Kellan miris sekaligus sakit melihat semua ini namun wajah Kaelis yang muncul kemudian dihadapannya dipenuhi kemarahan sontak menyadarkan Kellan.
"Tim penyelamat akan mengurus mereka! Sebaiknya khawatirkan dirimu sendiri tempat ini bakal segera meledak!" Bentak kakak sepupu Kellan tersebut.
Kemudian Kaelis melesat dengan lincahnya berlari melewati satu bagian ambruk serta mengambil lompatan ke area tidak berapi. Seperti seekor kelinci.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] REHEATED HEART ( #01. Heart Series).
RomansDua tahun lalu Ilonka meminta bercerai dari suaminya karena salah paham. Namun takdir mempertemukan lagi keduanya di masa sekarang sebagai klien. Kellan, mantan suaminya mencoba meminta diberi kesempatan kedua serta menunjukkan penyesalannya. Ilonka...