Tak butuh waktu lama bagi Ilonka Wang untuk memproses semuanya setelah dia sadarkan diri, Ilonka terhenyak pada fakta kemungkinan segala perbuatan adik kandungnya, hatinya remuk mengingat bagaimana dengan mudahnya Archel Wang bisa melenyapkan nyawa seseorang. Ilonka sudah berdiri di depan pintu, siap menggedor daunnya ketika benda tersebut dibuka dari luar. Sosok Archel yang kini telah berganti pakaian memakai setelan kemeja hitam garis horizontal keemasan dipadu vest gelap sebetulnya terlihat sangat gagah.
"Kakak sudah bangun?" tanya Archel dibarengi mimik ceria.
Plak!.
Satu tamparan melayang tepat di pipi kanannya, meninggalkan bekas kemerahan disana.
"Bisa-bisanya kau melakukan ini pada kami. Betapa teganya dirimu Archel. Kemana semua hati nurani mu!" Ilonka menjerit, merasa tidak tahan lagi. Meluapkan segala emosinya sambil berurai air mata.
Archel menolehkan sedikit wajahnya sambil mendecih lalu kembali memandangi Ilonka lurus-lurus. "Sudah selesai ceramahnya?" tanyanya enteng dibarengi ekspresi sinis.
"Archel Wang!" Ilonka berdiri tegap dengan kedua tangan terkepal erat di samping tubuh. "Aku tidak pernah mengajarkanmu menjadi seorang penjahat apalagi pembunuh!".
Bruak!.
Archel membanting kasar pintu dibelakangnya hingga membuat Ilonka terlonjak mundur ke belakang dua langkah akibat kaget. Detik berikutnya dengan kasar Archel menarik tangan Ilonka, menyeretnya lantas mendorongnya hingga jatuh begitu saja ke atas ranjang. Belum sempat Ilonka pulih atas rasa kagetnya, Archel menindih tubuh Ilonka.
Panik. Shock. Ilonka berusaha meronta, menjerit, merangsek di dalam kurungan tubuh sang adik yang jauh lebih besar darinya, serta entah sejak kapan badan Archel menjadi tampak begitu kuat serta sangat berotot. Namun semua usaha Ilonka sia-sia, secara gampang Archel berhasil menahan kedua tangan kurus kakaknya di atas kepala, lantas diluar dugaan Archel melakukan sesuatu yang benar-benar tidak seharusnya ia perbuat.
Memakai satu tangan, Archel berhasil merobek bagian bawah gaun tidur sang kakak, menggunakan kain tersebut untuk mengikat kedua tangan Ilonka. Ilonka sendiri masih terlalu panik hingga kesulitan menerima kenyataan atas tindakan adik kandungnya sendiri.
"Archel hentikan apa yang kau lakukan! Kau sudah gila! Berhenti!" Jerit Ilonka.
Rasa panik semakin menguasai dirinya tatkala Archel yang tidak mengindahkan ucapannya sama sekali sekarang justru merobek paksa bagian depan gaunnya. Jeritan Ilonka tak tertahankan. Archel sendiri sedang dalam kondisi buta dan tuli akibat amarah serta gairah yang membelenggu dirinya.
"Archel jangan ku mohon hentikan..." Suara Ilonka makin melemah. Tangisnya menjadi. Menyadari betapa kacaunya situasi saat ini.
Ilonka ketakutan, kemarahannya lenyap berganti rasa putus asa juga efek kejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] REHEATED HEART ( #01. Heart Series).
RomanceDua tahun lalu Ilonka meminta bercerai dari suaminya karena salah paham. Namun takdir mempertemukan lagi keduanya di masa sekarang sebagai klien. Kellan, mantan suaminya mencoba meminta diberi kesempatan kedua serta menunjukkan penyesalannya. Ilonka...