H.N
"MALS NANA PIPS DI TEMPAT TIDUL NIH!! " Teriak bocah berpipi gembul dengan kulit sawo matang.
Yang berteriak tadi adalah Haka, ia berlari dari arah kamar nya menuju kamar kakak nya. Haka baru saja bangun tidur dan melihat permukaan sprei milik kembaran nya basah.
Haka berpikir Naka mengompol, maka dari itu ia berteriak memanggil kakak sulung nya.
DUK!!
DUK!!
DUK!!
"MALS BUKAA CEPET, NAKA PIPIS DI TEMPAT TIDUL, JANGAN BOBO TELUSS!! "
Haka dengan sekuat tenaga memukul dan menendang pintu kamar Mars agar cepat bangun dan mengatasi Naka yang menangis.
Sedangkan Mars yang sedang nyenyak tidur dan bergelung dalam selimut nya terganggu karena teriakan dari Haka.
Mars cukup lelah karena semalam ia tidur larut malam. Bukan tanpa alasan ia bergadang, Mars begadang karena mengerjakan tugas tugas yang menumpuk.
"APAAN SI CIL, JANGAN GANGGU DEH!! " balas Mars, ia masi tetap di atas ranjang nya dengan mata tertutup, Mars enggan turun dari ranjang karena ia masi sangat mengantuk.
"DASAR MALS KEBO, NAKA PIPIS DI TEMPAT TIDUL TUH!!" Haka kesal karena Mars tak kunjung membuka pintu kamar nya.
"Ganggu banget dah." gumam nya pelan, Mars turun dari tempat tidur dan berjalan pelan menuju pintu kamar nya.
Setelah pintu terbuka Mars menunduk menatap Haka yang sudah menampilkan wajah kesal nya.
Perut milik Haka terekspos karena semua kancing piyama Haka terbuka, entah bagaimana itu terjadi yang terpenting saat ini adalah Naka yang sedang menangis di dalam kamar.
"kenapa diem? Cepet bantuin ulusin Naka, dasal Mals kebo!! " Haka menarik tangan Mars untuk segera menuju kamar nya.
▪ ▪ ▪
"Udah, engga usah nangis." Mars menggendong tubuh mungil Naka dan menenangkan adik bungsu nya itu.
"N-nanti di malahin papa kalau Na-naka pipis di kasul." Naka berbicara sambil terbata bata.
Mars menggeleng pelan sebagai jawaban, ia melihat Haka yang sedang membuka sprei milik Naka dan membersihkan tempat tidur itu.
Haka memang sering sekali bersikap nakal atau menjahili Naka, namun terkadang ia bersikap layak nya seorang kakak kepada Naka.
Mars tersenyum tipis melihat Haka.
"Udah selesai di belsihin, tinggal di jemul ini kasul nya bial ndak bau kaya punya Ipin." ujar nya.
Haka melihat ke arah Mars yang tengah tersenyum sambil menatap nya. sedikit aneh pikir Haka.
"Mals edan." gumam nya pelan.
Senyum yang awal nya mengembang di wajah Mars seketika luntur begitu saja setelah mendengar ucapan Haka.
Dada Mars naik turun, ia menatap tajam Haka.
"KAKAK BILANGIN KE PAPA JOHAN KAMU!! " Teriak Mars.
"Ndak takut, nanti Haka bilangin kalau Mals semalem itu telfonan sama pacal nya" Haka berbicara dengan tampang sombong nya.
Ia ingat semalam saat pintu kamar milik Mars terbuka sedikit, Haka melihat Mars sedang berbicara sambil tertawa pelan pada ponsel nya.
Haka juga mendengar suara tawa perempuan pada ponsel milik Mars, itu membuktikan jika Mars mempunyai pacar.
"Sok tau dasar cebol."
▪ ▪ ▪
Hallo, ini karya kedua aku :D
Terimakasih buat yang udah mampir ke cerita ini, kalau ada typo atau tanda baca yang salah tolong di ingatkan ya, terimakasih.
see u
KAMU SEDANG MEMBACA
HAKA NAKA [ belum di revisi ]
Teen FictionKisah singkat tentang Mars dan kedua adik kembar nya. "MALS, HAKA AMBIL CUCU PUNYA NAKA!! " "INI PUNYA HAKA!! " "Nyusahin aja nih bocil" - - - - Cerita ini murni dari hasil pemikiran saya, jadi jika ada kesamaan dari alur cerita itu hanya kebetulan...