Kisah singkat tentang Mars dan kedua adik kembar nya.
"MALS, HAKA AMBIL CUCU PUNYA NAKA!! "
"INI PUNYA HAKA!! "
"Nyusahin aja nih bocil"
-
-
-
-
Cerita ini murni dari hasil pemikiran saya, jadi jika ada kesamaan dari alur cerita itu hanya kebetulan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- happy reading -
2 Hari lagi keluarga Johan, Cakra dan Janu akan kembali ke Indonesia setelah melihat tubuh kakek Arseno mulai membaik.
Arseno juga sudah menawarkan kepada anak sulung nya untuk tetap tinggal di sini. Ia juga ingin tinggal bersama-sama dengan semua anak dan cucu nya di masa tua nya.
Namun itu semua Johan tolak dengan alasan perusahaan yang bercabang di Indonesia tidak akan terurus dengan baik.
Kakek Arseno tidak akan memaksa, ia mengerti jika itu keputusan anak sulung nya. Ia akan terima.
"Tante Cahaya mau ikutan main? " Tanya Haka.
Ia sejak tadi memperhatikan Cahaya melihat diri nya dan Naka bermain. Seperti ingin ikutan untuk bermain.
"Ah, engga" Tolak nya.
"Ndak apa-apa kalo mau ikutan main tante." Haka tersenyum manis.
Hati Cahaya menghangat melihat senyuman si kembar. Ia jadi teringat anak nya yang meninggal saat di dalam rahim.
Jika ia masih tetap hidup, ia akan seumuran Haka dan Naka. Pasti lucu melihat ketiganya bermain seperti ini.
Dan juga jika Candra masih tetap hidup ia akan menjadi cucu perempuan satu-satu nya.
"Bunda kenapa? " Tanya Cakra.
Ia melihat raut wajah ibu nya sedikit suram hari ini.
"Engga apa-apa dek. Udah makan? " Tanya Cahaya, ia mengusap surai hitam anak nya.
"Udah." jawab Cakra, ia langsung pergi menghampiri sepupu kecil nya.
"Ikutan main dong." Cakra duduk di hadapan Haka dan Naka yang sedang menata mainan.
Karena ponsel milik Cakra sedang mengisi baterai, akhirnya ia memilih bermain bersama si kembar dari pada diam di dalam kamar nya.
"GUE JUGA DONGG, GUE IKUTANN!!! " Teriak Janu.
Ia baru saja sampai sehabis jalan-jalan sore bersama Mars. Ia membawa camilan kecil di tangan nya.
Setelah melepas jaket dan juga masker milik nya, Janu langsung duduk di samping Cakra untuk bergabung.
Sedangkan Mars mengikuti di belakang Janu, ia tengah sibuk dengan minuman yang baru saja ia beli saat perjalanan pulang.