chapter 4 [ Tentang Naka ]

8.3K 933 139
                                    

- happy reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- happy reading -

Senyum Mars mengembang kala ia melihat kedua adik nya yang baru saja keluar dari gerbang tempat les mereka.

Namun itu tidak lama, senyum itu luntur setelah melihat wajah si bungsu yang seperti habis, menangis.

"MALS!! " pekik Haka, ia berlari sambil menggenggam tangan kembaran nya menuju kakak nya.

"Naka habis nangis?" tanya Mars pada mereka berdua.

Belum sempat Haka menjawab ia merasakan tangan nya di genggam erat oleh Naka, Haka cukup peka, ia mengerti jika Naka tidak menginginkan Mars atau pun ayah nya mengetahui kejadian yang tadi terjadi.

"Iya, dia minta pulang, tapi udah ndak nangis lagi habis Haka kasih pelmen yupi." jelas nya pada Mars.

Mars tidak menaruh rasa curiga sedikitpun pada Haka. Karena itu ia langsung mengangguk dan mengusap pipi Naka.

"Udah, jangan nangis lagi." Mars membawa kedua adik nya untuk masuk kedalam mobil.

Kali ini ia sendiri yang mengendarai mobil nya, tidak ada pak Jo yang menemani. Mars juga sudah meminta izin kepada Johan untuk pergi berjalan jalan setelah menjemput Haka dan Naka.

"Seling-seling dong bawa mobil Mals." ujar Haka.

"Kenapa memang kalo aku bawa mobil Ka? " tanya Mars penasaran.

"Ya bial bisa seling jalan-jalan, kalau sama pak Jo ndak di bolehin, takut di malahin papah kata na." jawab Haka.

"Kalo engga capek aku yang jemput kalian deh."

Haka tersenyum mendengar itu, ia menyukai Mars yang seperti ini. Baik dan juga lembut, berbeda dengan sifat Mars saat menjaga mereka berdua, ia tampak sangat kejam dan juga galak.

"Mau jalan jalan kemana nih?" tanya Mars.

"KEBUN BINATANG!! "

"Sekalian liat kembalan na kak Mals  yang suka manjat pohon itu." ujar Haka.

"Kembaran mu kali." jawab Mars.

"HEH, KEMBALAN NA HAKA ITU NAKA, BUKAN MONYET!! DASAL MALS JELEK."

Haka berteriak tepat di dekat telinga Mars.

"Pfft, ya udah mau kemana ini? " tanya nya lagi.

"Kebun binatang koh, masa ndak dengel Haka bilang tadi!!"

HAKA NAKA [ belum di revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang