chapter 23 [ Terluka ]

5.8K 645 14
                                    

- happy reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- happy reading -

"MALLSS" Panggil Haka.

"Apa? " Mars yang kebetulan ingin ke lantai bawah bertemu dengan Haka.

"Haka pengen main masak-masakan." Ujar Haka.

"Ya udah main aja, ngapain masih bilang? " Tanya Mars aneh.

"Haka pengen pinjem mangkok buat wadah."

"Pake yang plastik aja ya?"

"Yang kaca dong Mals, ndak enak kalau pake yang plastik." Haka mengikuti langkah kaki Mars menuju dapur.

"Nanti pecah, Ka."

"Ndak, Haka udah besal ndak mungkin pecahin mangkok sembalangan." Haka mencoba meyakinkan Mars.

"Nanti kalo jatuh gimana? "

"Ndak kok."

Akhirnya Mars memberikan dua mangkuk kaca yang ukuran nya sedang. Setelah nya Haka langsung berlari ke halaman belakang menemui kembaran nya yang sudah menunggu.

"Nana, Haka dapet!!! " Pekik Haka.

Naka yang sedang bermain tanah menoleh ke arah Haka lalu tersenyum.

"Ndak takut pecah, Ka?" Tanya Naka.

Haka menggeleng lalu mulai memasukkan tanah ke salah satu mangkuk yang tadi ia ambil di dalam.

"Nana, tolong ambilin ail dong, Haka mau bikin adonan kue na."

"Sebental!! "

Naka dengan susah payah mendorong bak berukuran sedang yang berisi air di dalam nya.

"Cepet toh, Na" Ujar Haka tanpa melihat ke arah kembaran nya.

"Huh, se-sebentall koh, belat ini lohh!!! "

"Lama banget!! "

Selesai memasukkan dan menata tanah, Haka akhirnya menolehkan kepala nya dan melihat figur Naka yang sedang susah payah mendorong ember air ke arah nya.

"Pastes lama ambil ail na, olang sama kamu di dolong!! "

Haka menghampiri Naka dan mengisi mangkuk kaca satu lagi untuk mengisi air.

"Ayo bikin kue!! " Ajak Haka.

Tangan Haka sedikit kesulitan memegang mangkuk kaca tersebut karena tangan nya basah terkena air, sedikit licin.

HAKA NAKA [ belum di revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang