B

6.4K 220 15
                                    

Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca🌻

.

.

.

.

Kepala maid terus menarik pergelangan tangan Miu kecil tanpa ampun melewati lorong & anak tangga.

"B-Berhenti sebentar"

Kepala maid menoleh ke arah suara, mendapati salah satu bawahannya yang menatap Miu penuh khawatir.

"T-Tolong jangan sakiti dia. B-Biarkan saya saja yang memandikannya, Ketua" Menundukkan kepala.

Kepala maid sempat melirik ke arah Miu kemudian ke arah anak buahnya kembali.

"Nah" Menyerahkan tangan Miu ke tangan maid tersebut.
"Urus dia"

Kepala maid itu berlalu, meninggalkan anak buahnya dan Miu di dekat kamar Leo.

"Hiksss,,, hiksss,,, Mama,, hikss,,, hikssss,,," Lirih Miu yang didengar oleh maid tersebut, Mint.

Mint berlutut, menyamakan tingginya dengan Miu. "Nak" Ketika Mint hendak mengusap air mata di pipi bulat Miu, secara reflek Miu menghindar, membuat tangan Mint hanya menangkap angin.

"Hikssss,,, hiksss,,, hikssssss,, Mama, tolong Miu--hikss,, hikssss,,,,"

Apa yang Miu gumamkan, mengiris hati Mint berkali-kali.

Mint adalah seorang janda yang ditinggal suami dan anaknya karena sebuah kecelakaan tunggal.

Kedatangan Miu di rumah ini, seolah mengingatkan Mint pada anaknya yang telah tiada karena umur terakhir anaknya kurang lebih sama seperti Miu bila dilihat dari tinggi badan serta wajah.

"Biarkan Bibi ini membantumu mandi. Mau? Atau, kalau kamu tidak mau mandi, setidaknya tubuhmu Bibi bantu bersihkan dan lukamu ini akan Bibi bantu obati. Ya, sayang? Bibi mohon agar kamu jangan nangis terus--hikss,, Bibi ada disampingmu" Mint coba memberi keyakinan dengan terus mengusap pucuk kepala Miu.

"Hikss,, hikss,, Bibi,, hikss,, Bibi bukan orang jahat seperti Om itu, kan? Hikss,,"

Mint sedikit lega karena Miu mau melihat dan berbicara dengannya.

"Ya, sayang. Bibi bukan orang jahat. Bibi akan temani kamu selama disini. Kamu percaya kan kalau Bibi bukan orang jahat?"

Kedua manik lemah Miu menatap mata Mint lalu mengangguk perlahan.

Mint tersenyum senang. Ia merasa seperti melihat anaknya hidup kembali. Detik berikutnya, Mint segera memeluk Miu erat-erat lalu menangis histeris.

Miu bingung ketika Mint tiba-tiba histeris.

"Bibi kenapa nangis? Bibi juga sedih seperti Miu?" Tanya Miu dengan nada polos, membuat Mint sedikit tersenyum di balik pelukannya.

Mint melepas pelukan dan menghapus air matanya sendiri. "Bibi rindu pada suami dan anak Bibi"

"Anak Bibi jauh?" Tanya Miu sambil memiringkan kepalanya.

"Jauh sekali---" Mengusap pipi bulat Miu.
"---sampai Bibi tidak bisa menggapainya lagi"

Miu tidak mengerti maksud Mint namun mengangguk kecil sampai poninya berantakan.

"Bibi , jangan sedih" Tangan kecil Miu menyentuh tangan kanan Mint.
"Miu yakin suatu saat nanti, Bibi bisa bertemu lagi dengan suami dan anak Bibi" Setelahnya Miu mengeluarkan senyum terbaiknya dengan mata sembab.

Papa, I Love You! 🔞⚠️|| GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang