Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca🌻.
.
.
.
TOK TOK TOK
.
"Papa, buka pintunya, please? Papa tidak lapar di dalam sana? Dari kemarin sore Papa belum makan apa-apa, loh. Papa---" Menundukkan kepala.
"---sudah tidak peduli lagi dengan Kana? Sungguhan? Demi apapun?" Menatap pintu kamar dengan tatapan sedih.
"Kalau memang seperti itu, setidaknya peduli pada kesehatan diri Papa sendiri"Sejak kejadian kemarin sore, Miu tidak keluar sama sekali dari kamarnya setelah mengusir Bright dan Kana dari dalam sana, tepat setelah Miu tahu semua yang Kana rahasiakan, terungkap dari mulut luwes Bright.
Sedangkan di dalam kamar, Miu bersembunyi di balik selimut dengan tatapan kosong. Perutnya memang sudah berbunyi sejak pagi, hanya saja ia abaikan karena menurutnya, bertemu dengan Kana adalah hal yang paling sulit & menakutkan dari pada menahan rasa lapar.
Tidak mendapat jawaban dari dalam kamar, Kana kembali mengetuk. Ia sama sekali tidak mau menyerah pada Miu yang terus mengabaikan nya sepanjang hari.
.
TOK TOK TOK TOK
.
"Pa, Papa mau makan apa? Kana masak'in buat Papa, ya?"
",,,,,,,,,"
Kana membuat pola lingkaran memakai telunjuk nya di pintu kamar Miu.
Kana bisa saja mendobrak pintu kamar Miu dengan mudah tetapi tidak ia lakukan karena perbuatan itu hanya akan menambah kemarahan Miu padanya. Kana tidak mau sampai itu terjadi.
"Pa, tolong katakan apa yang Papa mau untuk Kana hidangkan. Marahnya nanti lanjutkan lagi setelah makan siang"
",,,,,,,,,,"
Kana mengacak rambutnya dengan kasar, kesabarannya mulai menipis.
Kedua tangan Kana mengepal. "Kalau begitu Kana masak'in capcay goreng seafood kesukaan Papa. Nanti harus di makan, ya? Kana tahu kalau Papa mendengar dan dengan sengaja tidak mau jawab Kana. Tidak apa, Kana bisa mengerti karena kemarahan Papa berasal dari Kana. Kana minta maaf" Mengerutkan kening.
"Tapi, tidak kah Papa berpikir kalau Papa juga ada salah terhadapku?" Mengeratkan gigi.
"Selama ini, Papa sama sekali tidak pernah bilang bahwa Kana bukan Anak Kandung Papa. Kana---" Menutup kedua mata lalu membukanya kembali.
"---tidak marah. Bisa kah Papa menganggap masalah ini impas agar kita dapat kembali menjalin kehangatan seperti dulu? Sebagai Ayah dan Anak---" Kedua tangan Kana semakin mengepal erat.
"---Anak Pungut" Kana tidak kuat lagi dan segera pergi dari sana.DEG
"Kana,,, maaf" Miu mendengarkan semua ucapan Kana dan mulai meneteskan air mata.
Sebenarnya ia tidak marah, hanya sedikit kecewa. Kecewa karena Kana tidak memberitahu kalau ia sudah bertemu dengan Keluarga Kandung sejak 5 tahun yang lalu, membuat Miu tampak seperti seorang idiot yang menyembunyikan rahasia bodoh di hadapan Kana.
Kalau saja Kana mau mengatakan dengan jujur dari awal, mungkin semua akan berjalan baik-baik saja sampai detik ini. Tidak ada kecanggungan. Tidak ada kesalah-pahaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa, I Love You! 🔞⚠️|| GULFMEW {END}
Ficção Geral🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content ⚠️ BANYAK ADEGAN KEKERASAN Siapkan mental kalian 🤪 Menceritakan nasib nahas seorang anak kecil nan polos bernama Miu Suppasit yang baru menginjak usia 15 tahun. Miu kecil dengan tega di jual oleh Ibu kandung sendi...