12

1.4K 117 7
                                    

Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca🌻

.

.

.

.

Bosan dengan layar ponsel nya, Miu melirik sekitar yang terlihat nyaman dan asri.

Menghirup dalam-dalam aroma bunga dan tahi kucing yang ikut masuk ke indra penciumannya.
"Ugh--bauu!!!!" Reflek menutup kedua lubang hidung.
"Tidak pernah di bersihkan apa tempat ini?! Ck,, ck,, ck,,"

Miu bangkit berdiri lalu merenggangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.

Menatap langit biru yang dibalut awan kelabu.
"Tidak terasa waktu cepat sekali berlalu. Rasanya aku belum sempat melakukan apapun yang berguna selain membesarkan Kana" Menyender pada tiang kayu.

"Permisi, Tuan. Makanannya sudah siap"

"Taruh saja di meja" Ujar Miu tanpa melihat ke arah sang pelayan.

Pelayan itu menaruh satu per satu makanan ke atas meja. "Saya permisi dulu, Tuan. Jangan lama-lama di makan, ya. Takut keduluan dimakan kucing"

"Iya, terima kasih"

Pelayan itu berlalu pergi, meninggalkan Miu yang masih enggan memalingkan wajahnya dari pesona biru langit.

.

TUK TUK

.

Miu terkejut karena tiba-tiba tangan nya di sentuh oleh seseorang, membuat Miu seketika berbalik dan mendapati seorang anak kecil laki-laki berusia sekitar 8 tahun, mendongak, menatap wajah Miu dalam diam.

Miu perlahan berlutut, menyamakan tingginya dengan anak kecil tersebut. "Halo. Kenapa sendirian? Dimana orang tua mu?" Mengusap bahu anak kecil itu dengan hati-hati agar tidak membuat nya takut.

",,,,,,,,,," Anak itu hanya diam.

"Kamu kesini sendiri atau sama orang tua mu?"

",,,,,,,,,," Anak itu mulai mengangguk kecil.

*Apakah dia bisu? Kenapa tidak bersuara sama sekali?* Menggaruk kulit kepala yang gatal.
"Mau Kakak temani ke orang tua mu?"

",,,,,,,,," Anak itu sekali lagi mengangguk kecil.

"Dimana orang tua mu berada?"

",,,,,,,,,," Anak itu mengangkat telunjuk tangan kanannya dan menunjuk ke sebuah arah dimana arah itu adalah sebuah lorong yang gelap.

Miu mengikuti arah tunjuk anak itu kemudian kembali bingung.

"Orang tua mu ada disana? Kamu yakin?"

",,,,,,,,,," Terus menunjuk arah yang sama seperti patung.

Miu coba berpikir positif kali ini. Mungkin saja, orang tua anak kecil itu ada di ujung tapi harus melewati lorong gelap itu lebih dulu.

Pada akhirnya, Miu bangkit berdiri lalu menggandeng tangan anak kecil tersebut. "Baiklah, ayo Kakak antar kan kamu kesana"

Miu mulai melangkah, ber-iringan dengan anak laki-laki tersebut, masuk ke lorong yang minim pencahayaan itu.

"Nak, kamu yakin orang tua mu ada di ujung lorong ini?"

",,,,,,,,,," Anak itu tetap diam meski Miu terus meracau dan bertanya sejak awal mereka masuk ke lorong tersebut.

Papa, I Love You! 🔞⚠️|| GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang