If only to say

1.7K 137 7
                                    

Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca☀

.

.

.

.

KRING!

BUGHH

.

Sebuah bogem mentah, tiba-tiba mendarat di wajah tampan Bright setelah tubuhnya di tarik kuat oleh seseorang ke belakang, membuat pelukannya pada Miu terlepas dan keduanya shock untuk beberapa saat.

"BERANI-BERANINYA KAU MENYENTUH PAPA KU, BRENGSEKK!!!! CARI MATI,HAH???!"

.

BUGHHH

BAGHHH

BUGHHH

.

"B-BE--BERHENTI!! KANA!!"

Miu cepat-cepat bangkit dari tempat duduknya, mendatangi Kana yang tengah memukuli Bright secara brutal di lantai kedai.

"CUKUP--KANA HIKSS,, DIA BISA MATI"

Menarik Kana ke belakang, menjauhi Bright.

Kana langsung berbalik dan meraba kedua pipi Miu, mengecheck wajah dan seluruh tubuh Papa manisnya.

"Ada yang terluka? Tadi dia mau melakukan apa sama Papa? Dia sudah sentuh Papa dimana saja? Papa tidak apa-apa, kan? Apakah Kana datang terlambat?" Tanya Kana bertubi-tubi, membuat senyum tipis terukir di bibir manis Miu.

Seumur hidupnya, ia baru merasa di perhatikan oleh seseorang selain Bright.

Miu melirik ke arah Bright, di ikuti Kana. "Papa tidak apa-apa, Kana. Jangan khawatir. Yang harus kamu khawatirkan sekarang adalah dia"

"Dia? Untuk apa aku khawatir pada pria mesum itu, Pa?"

"Sembarangan kau kalau bicara---huk,,uhuk,,uhukk,,,"

DEG

Kedua manik elang Kana melebar karena shock.

Kana melirik ke arah Bright sambil memicingkan matanya. "Kau---?"

Bright bangkit berdiri, dibantu oleh Miu.

Menghapus jejak darah di sudut bibir. "Gila! Baru SMA tenaga mu sudah sekuat ini"

"Duduk disini. Aku ambilkan kain kompres" Mendudukkan Bright di atas sofa dan berlalu ke dapur.

"S--Suara ini,,, kau P-Paman Bright??!!!!" Menunjuk Bright dengan tatapan horor.

Bright menaikkan sudut bibir. "Kemari kau" Mengayunkan tangan kanan.

Kana mendekati Bright dengan langkah kecil sambil menundukkan kepala.

"Duduk" Menepuk tempat kosong di sampingnya & Kana duduk sesuai perintah.

"AAAA---AAAKK,, TIT TIT TIT TIT,, SAKIT, PAMAN BRIGHT" Kana meringis ketika Bright menjewer telinganya tanpa peringatan dan perasaan.

"Sakit'an mana sama pukulanmu pada Paman barusan, hah?" Melepaskan jewerannya.

Kana memanyunkan bibir. "Maaf. Tolong maklumi, na. Kana tadi panik, Paman. Paman tahu sendiri kalau Papa begitu menggoda. Aku harus menjaganya dengan sangat ekst---IT TIT TIT TIT TIT" Kana kembali meringis ketika Bright menjewer nya lagi.
"Berhenti, Paman!!! Aku bisa merasakan sebentar lagi daun telingaku lepas!!!" 

Papa, I Love You! 🔞⚠️|| GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang