02: Ketemu Mas Ari

2.8K 90 6
                                    

Reta keluar kelas pada pukul 11.30, jadwal kelas pagi memang seperti itu. Mulai dari pukul delapan pagi dan selesai pukul setengah dua belas.

"Reta Lo pulang bareng siapa?" Tanya Dinda saat mereka baru keluar dari kelas

"Bareng Vino" Jawab nya enteng sambil memakai helm nya

Dinda menoleh terkejut meminta kebenaran kepada Vino "bener yang? Kamu pulang sama biawak liar ini. Trus aku gimana?"

Vino menggeleng "Nggak! Kan aku pulang bareng kamu"

Dinda menoleh datar ke arah Reta yang tampang tak berdosa sama sekali "Halu Lo mau pulang bareng Vino"

"Emang gue pulang bareng Vino anjir" kesal Reta

"Lah Vino bilang sendiri kalau pulang bareng gue" Dinda ikut kesal menghadapi Reta sahabat konyolnya ini

"Tuh si Vino" tunjuk Reta

"Tuh si Vino" tunjuk Reta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Fino kesayangan Reta)🤣

Vino dan Dinda membelakakan mata mereka, entah siapa disini yang salah. Dinda tersenyum kikuk lalu menyengir salah pada Reta.

"Maap gue kira pacar gue" nyengir Dinda

"Emang kalau sama Vino boleh?" Tantang Reta menaikkan turun kan alisnya

Wajah Dinda langsung berubah datar "Gue penggal pala Lo Reta"

"Uhhhh takyuuut" ujar Reta berlagak seperti orang ketakutan

Reta tertawa melihat kekesalan Dinda lalu pamit duluan pulang "Yaudah gue duluan yah Din, hati-hati di jalan"

Dinda yang tadi nya kesal langsung mengangguk mendengar ucapan nasehat Reta "iya Lo juga yah"

Reta berjalan ke parkiran dan membunyikan klakson nya kepada Dinda dan Vino saat motor nya mulai menjauh dari parkiran.

Reta berhenti di depan penjual sate langganan nya dan memesan beberapa tusuk sate "Mang! sate nya seperti biasa yah"

"Beres neng" ucap Penjual sate dengan seneng luar biasa karena hanya Reta pembeli sate paling banyak dari pembeli lainnya

Sambil menunggu pesanan nya siap, Reta duduk di atas motor sambil bermain handphone nya membuka chat grup di kelas fakultas nya dan grup lainnya.

"Pedes neng?" Tanya Mang Sate

Reta yang fokus pada handphone nya menoleh dan menggeleng "Kagak mang! Kan kak Rena nggak suka yang pedes"

Mang sate beroriah lalu memasukkan sate beberapa tusuk sate di kantong kresek berbeda memisahkan yang pedes dan tidak.

"Ini neng satenya"

Reta mengeluarkan dua lembar uang Rp 20.000 lalu menyerahkan kepada mang sate kemudian mengambil dua kantong kresek dan menggantung nya di tempat gantungan dekat lutut nya.

PERFECT PARTNER (Tahap Refisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang