03: Pahlawan Kesiangan

2.1K 83 6
                                    

Hai guys kita jumpa lagi nih, makasih banyak yang udah support aku🤍

Kalian jangan lupa untuk tetap Vote sebelum pindah ke part sebelah. Itu wajib yah guys😂

"Tugas yang kemarin gimana pak? Soalnya Minggu kemarin bapak bilang kalau pertemuan Minggu ini bakal di kumpul" Salah satu mahasiswi mengangkat tangannya mengingat kan pada dosennya yang mendapat tatapan tajam dari yang lainnya

"Anjirt Lo, ko malah di ingetin sih!" maki Reta dengan suara pelan namun penuh kemarahan

"Bego banget sih Lo Gita" umpat Dinda

Mahasiswi bernama Gita itu menundukkan kepalanya takut, berurusan dengan Reta dan Dinda itu seperti menyerahkan diri Sendiri ke kandang singa. Bisa-bisa setelah ini, Gita akan di maki-maki Reta. Karena Reta terkenal dengan kata-kata sadis nya, jadi tak jarang Reta di hindari seangkatan nya.

"Oh iya Bapak sampe lupa, nanti selesai mata kuliah habis salah satu perwakilan dari kalian kumpul di ruangan saya"

"Baik pak" hanya Gita yang menjawab sedangkan yang lain mendengus kesal ke arahnya.

Gita merasa ada yang sedang menatapnya, saat menoleh ada sepasang mata dari jarak tiga langkah sedang menatapnya tajam.

"Siap-siap aja Lo" Ancam Reta dengan sinisnya

Gita meneguk Saliva nya susah payah dan segera mungkin mengalihkan pandangan nya kedepan walau saat ini tubuhnya gemetar ketakutan.

Perhatian Reta kembali fokus pada penjelasan dosen didepan.

Reta kembali kesal saat tugas yang dimaksud Gita tadi di kumpul ke ruangan dosen padahal Reta belum mengerjakan.

Dengan perasaan dongkol Reta keluar kelas sambil menarik kasar tangan Gita, tidak peduli dengan lirihan yang keluar dari mulut Gita.

Brakkk

Punggung Gita menabrak dinding mulus dengan keras nya. Gita hanya mampu berteriak dalam hati sambil menahan agar tidak menangis.

"Gue sebenarnya nggak kasar kalau Lo nggak so'soan nyari muka ke dosen, pake acara nanyain tugas lagi. Sok pintar aslinya bego" maki Reta dengan mata tajamnya

Bagaimana tidak emosi, ini adalah masalah tentang nilai. Reta sangat sensitif jika nilai nya rendah di setiap semester.

"Sorry Ret! Gue nggak tau kalau tugas Lo udah selesai" rintih Gita memegang pinggangnya.

"Bacot! Diam aja bisa nggak?" Desis nya

Gita tak mampu lagi berkata-kata karena saat ini nyeri di punggung nya menjalar ke seluruh tubuh nya

Reta ingin kembali mendorong Gita namun berhenti saat suara bariton mencegah nya.

"Tindakan kamu ini melanggar asas kemanusiaan"

Reta menoleh ke belakang dan membelakakan mata nya.

Masya Allah, sungguh indah ciptaan mu-puji Reta dalam hati

Reta merubah tatapan yang tadi nya mengangumi menjadi tatapan jutek.

"Memangnya om siapa? Nggak usah ikut campur masalah yang om nggak tau" sungut Reta

Udah jutek, manggil saya om lagi. Awas kamu-batin pria itu kesal

Reta mengibaskan rambut panjang nya lalu menatap Gita yang berdiri di samping nya "Selera Lo tinggi juga yah mau pacaran sama om-om" ejek Reta

Setelah berkata demikian, Reta berjalan melewati pria tersebut dan berkata mengejek padanya.

"Om kalau mau pacaran, cari yang seumuran dengan om aja. Jangan nyari anak polos kayak dia" ujar Reta yang di akhiri tertawa renyah

Pria tersebut mengepalkan tangannya hingga buku-buku tangannya memutih "Awas kamu" gumam nya

Pandangan nya teralihkan saat punggung Reta mulai menghilang lalu menatap Gita dengan senyum manisnya.

"Mau saya bantu?" Tawarnya

"Nggak usah" tolak Gita

"Ayo pergi" ucap Gita dan pergi tanpa menunggu balasan dari pria tersebut.

Sedangkan di parkiran fakultas hukum, Reta menggerutu sambil memakai helm nya.

"Lo kenapa sih?" Tanya Dinda yang sedari tadi hanya menyimak gerutuan Reta

"Gue habis banting Gita, tapi pacar nya datang nolongin dia. Padahal kan gue belum smakedown si Gita" terang Reta

Dinda dan Vino hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Reta yang menurut mereka terlalu berlebihan.

"Itu bukannya Gita?" Tunjuk Vino pada seseorang yang masuk ke dalam mobil

"Itu tuh pacarnya, om-om lagi. Iyuhhh geli gue" ejek Reta

"Anjay, Gita mah udah pro dalam hal gituan. Lo mau nggak Ret?"

"Sinting emang Lo. Dahlah gue cabut duluan" Reta langsung menjalankan motor nya dan mulai menjauh dari parkiran.



Sorry yah! Reta emang agak kasar orang nya😭
Sampai bertemu di part selanjutnya 🤍

PERFECT PARTNER (Tahap Refisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang