06: Terus terang

2.2K 94 6
                                    


"Mah! Reta berangkat" ucap Reta dengan wajah datarnya

"Nggak sarapan dulu?" Tanya indah sambil mengunyah makanan nya

Reta hanya membalas dengan gelengan lalu memasukkan kedua tangan kedalam saku Hoodie dan pergi.

"Semenjak Reta sakit kemarin banyak perubahan yah mah" ujar Aryo

"Seperti nya begitu" balas Indah

Sementara sejak tadi Rena hanya menyimak tanpa ikut menimpali, dirinya merasa sangat bersalah atas perubahan Reta.

"Papa curiga kalau dia punya masalah"

"Mama juga rasa gitu sih pah, karena selama ini Reta tidak pernah bersikap seperti sekarang" timpal Indah

"Nanti papa ajak dia bicara" balas Aryo

"Hm"

Sementara di kampus, Reta tidak seperti biasanya yang datang dengan suara cempreng nya. Melainkan datang dengan diam dan datar seperti tidak ada lagi warna hidupnya, semua teman nya memandang nya dengan tatapan aneh sekaligus takut dengan perubahan Reta.

Reta duduk lalu membaca buku tanpa peduli dengan keadaan sekitarnya. Dinda dan Vino yang melihat itu merasa tidak beres dengan Reta, Dinda menyeret kursi nya agar lebih dekat dengan Reta dan mencoba mengajaknya bicara.

"Ret, Lo masih sakit?"

Reta hanya melirik sekilas lalu fokus kembali pada bukunya tanpa menjawab pertanyaan Dinda.

"Denger gue nggak sih?"

Reta masih tidak peduli dan masih asik dengan bacaan bukunya membuat Dinda kesal.

"RETA LO DENGAR GUE NGGAK SIH?" habis sudah kesabaran Dinda, dan teriakan mampu memancing beberapa tatapan dari yang lain.

BRAKK

Reta membanting bukunya di atas meja membuat Dinda terkejut dan tak percaya apa yang di percaya Reta.

"LO NGGAK LIAT GUE DATANG KE SINI BERARTI UDAH SEMBUH" balas Reta dengan nada membentak

Setelah mengatakan hal itu, Reta mengambil tas dan bukunya lalu keluar dari kelas dengan kesal.

Dinda menatap kepergian Reta dengan mata yang siap mengeluarkan air mata, Vino langsung menghampiri kekasihnya itu dan menenangkan nya.

"Reta kenapa sih?" Tanya Dinda yang siap menangis

"Aku juga nggak tau, sepertinya hari ini dia lagi badmood" balas Vino

Teman sekelas yang melihat itu hanya berbicara dengan nada yang hampir tidak terdengar.

Taman kampus menjadi tempat tujuannya sekarang karena hanya di tempat itulah Reta menemukan ketenangan.

Namun ketenangan itu tidak berlangsung lama, Reta kembali kesal dengan kedatangan pria yang juga membuat nya kembali kesal.

"Sendiri?"

Reta menghembuskan nafas kasar "pertanyaan yang sangat bodoh"

Pria di sampingnya menaikan sebelah alis nya "emang pertanyaan saya salah?" 

Reta hendak menoleh dan menatap nya tajam "goblok! Lo liat disini nggak ada orang selain gue dan Lo masih nanya. Otak tuh gunakan" maki Reta

Pria di sampingnya hanya mampu menyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kenalin nama saya Ebra" ucap pria tersebut sambil mengulurkan tangannya

Reta hanya melirik nya sekilas dan tak membalas uluran tangan Ebra

PERFECT PARTNER (Tahap Refisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang