19. Sepupu Ganteng

2.3K 87 7
                                    



Usai jam kuliah, Reta merapikan buku nya dan menyimpannya di tas. Kegiatan nya sedikit terganggu karena kedatangan Dinda yang menggoda nya.

"Cie yang mau nikah besok"

"Bacot lo" sentak Reta melanjutkan kegiatan nya yang sempat tertunda.

"Guys kalian udah tau belum kalau si Reta mental laki nih mau nikah besok" teriak Dinda pada sebagian mahasiswa yang masih ada di kelas.

"Udah! Nih gue di kasih undangan" jawab salah satu Mahasiswa di bangku paling depan sambil menunjukan undangan pernikahan Reta

"Dan lebih parah nya calon suami Reta pengusaha sukses. Gilakk emang" heboh Gita yang di balas anggukan dari yang lain.

"Dan kalian harus tau, bukan hanya kaya tapi ganteng banget tau" sambung Dinda membuat seisi kelas makin heboh

"Wah-wah emang si Reta, Definisi pendiam tapi sekalinya bergerak dapat yang berduit" kekeh Rudi selaku ketua kelas

Reta menatap Rudi dengan tajam "Sekali lagi Lo ngomong gitu, gue robek mulut sampah Lo itu"

Bukannya takut, Rudi semakin gencar menjahili Reta "Santai dong! Jangan galak-galak nanti calon suami Lo kabur liat istri nya mirip Macan betina"

Gelak tawa memenuhi seisi kelas, Reta yang geram melepas sepatunya dan melempar ke arah Rudi. Tepat saat Rudi tertawa terbahak-bahak, sepatu milik Reta mendarat sempurna di mulut Rudi.

Melihat kondisi Rudi yang menggigit sepatu Reta mengundang tawa lagi membuat kelas itu ricuh seketika.

Reta berdiri dari duduknya melangkah ke Rudi dan menarik sepatu nya dari mulut dari Rudi. Untung giginya tidak ikutan keluar.

"Anjir mulut Lo bau banget" ekspresi Reta seperti ingin muntah setelah menghirup bekas gigitan Rudi di sepatu nya lalu membuang sepatunya Keluar kelas.

Rudi sendiri memegang mulutnya akibat tarikan Reta yang kasar. Rasanya gusi serta gigi nya mau keluar.

"Jangan nangis Rudi" Gita terkekeh melihat wajah Rudi yang menahan tangis.

"Gentleman dong! Masa gitu doang nangis" ledek Dinda yang di angguki Gita

"Sakit nih bego" lirih Rudi

Reta Keluar kelas dengan kaki tanpa alas setelah melepas sepatu satunya, karena tidak akan mau memakai lagi sepatu sebelah bekas liur Rudi. Iuh.

"Gue ikut yah" pinta Dinda yang sedari tadi mengekori Reta dari belakang

"Mau ngapain Lo?" Reta memasang wajah jutek sambil memakai helm nya

Dinda memperlihatkan deretan gigi putih nya "lihat-lihat persiapan besok"

Dengan wajah malas nya Reta mengangguk "Naik"

Motor Fino milik Reta melaju Keluar dari parkiran fakultas nya menuju gerbang kampus. Butuh waktu beberapa menit hingga sampai di gerbang utama universitas. Memang gedung fakultas mereka menelisik jauh lagi ke dalam kampus.

-------

Suasana di rumah Reta semakin ramai karena malam ini persiapan untuk agenda besok. Apalagi keluarga jauh yang datang membuat suasana semakin ramai.

Setelah makan malam Dinda membantu sepupu Reta mencuci piring yang lumayan banyak. Sedangkan Reta, jangan tanya lagi di mana kabur nya biawak betina itu.

Piyama dengan motif sapi menjadi pilihan Reta ikut bergabung bersama keluarga nya dan rambut yang di biarkan terurai membuat kesan imut padanya.

"Penampilan mu sangat lucu Reta" ucap Naldi sepupu Reta

Reta mendengus dan memutar bola matanya "emang dari dulu gue tuh lucu. Baru nyadar Lo?" Naldi menahan kedutan di bibirnya mendengar kepedean Reta yang tidak pernah berubah.

"Napa Lo?"

Naldi menggeleng "Nggak! Hanya menertawakan seekor biawak yang menyebut diri nya lucu" Naldi kelepasan tertawa hingga mereka berdua menjadi pusat perhatian keluarga mereka.

Keduanya sedang membakar sate sambil berbincang sedangkan keluarga lainnya melepas rindu masing-masing. Duduk sambil berbincang membahas karir yang berhasil di raih.

Senyuman yang merekah kini luntur seketika mendengar ucapan Naldi. Dan refleks saja Reta menampar pria itu di belakang nya hingga sang empu mengaduh padanya

"Gilakk! Postur nya cewek tapi mental nya laki" Ucapnya mengelus punggung nya

Reta melotot "apa Lo bilang?"

"Kagak! Gue bercanda"

Reta tak mengucapkan sepatah kata pun lalu beranjak pergi meninggalkan Naldi yang masih melanjutkan kegiatan tawa nya.

"Si tukang ngambek" gumam nya

Naldi menghentikan tawa saat Dinda datang menghampiri nya.

"Hai kak"

"Hai"

Jujur saja, Naldi terpaku melihat cewek di hadapannya.

Cantik-batinnya

"Lihat Reta nggak? Dari tadi tuh bocah ngilang mulu" tanya Dinda di lanjut dengan mengoceh

Naldi tersenyum, Dinda sempat terpana melihat lesung pipi milik Naldi "barusan masuk ke dalam rumah" tunjuknya ke dalam rumah dengan dagunya.

"Ok thanks yah. Gue masuk dulu" Naldi mengangguk sedangkan Dinda langsung terbirit lari seperti Naruto masuk ke dalam rumah. Benar-benar tidak ada image nya jika ada cowok tampan.




~Jodoh Pilihan Allah~

PERFECT PARTNER (Tahap Refisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang