Work ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...
Sepanjang perjalan menuju rumah sakit gue hanya bisa diam termangu. Banyak beberapa pertanyaan yang bersarang di kepala gue.
"Lo beneran gapapa Bang?" tanya Jeno setelah kami sampai di ruang rawat inap kak Jaehyun.
"Gapapa kok. Santai cuma kayak gini doang mah."
Kamar ini sepi, tidak ada penghuni lain selain kak Jaehyun tadinya. Usut punya usut kakak dari kak Jaehyun pamit untuk pulang ke rumah sebentar.
Gue menatap kak Jaehyun yang terbaring lemah, terdapat luka di pelipisnya dengan kaki yang tergantung. Patahkah? Rasanya gue ingin menangis dan berhambur ke pelukannya tapi gue sadar kalau gue cuma adik dari sahabatnya.
"Apanya yang gapapa? Luka parah gini," sahut Jeno. "Yaudah, gue pamit ngampus dulu. Biar Y/N di sini aja jagain lo. Nanti gue jemput lagi," ujar Jeno, gue mengangguk mengerti.
Memang sebelumnya Jeno sudah merencanakan ini semua. Membiarkan gue untuk berbicara dengan kak Jaehyun karena bang Taeyong yang selalu melarang gue untuk berbicara dengannya.
Jeno menghilang dari pandangan gue sedangkan kak Jaehyun terlihat kebingungan mendengar ucapan dari Jeno.
"Y/N?" panggilnya lembut, gue hanya bisa diam. Tidak mengindahkan panggilannya. "Your Name," panggilnya lagi. "Eh, kok malah nangis?"
"Sini-sini deketan," pintanya. Tanpa menunggu lama gue memeluknya, menjatuhkan kepala gue di dada bidangnya. Tak peduli dengan rintihannya yang merasa kesakitan.