JAEHYUN IMAGINES (COMPLETED)

After Transmigrasi (The Gift)

Untuk merayakan ulang tahun bapak Jung, mari kita percepat alur dimana mbak yeen sudah bisa berjalan dan hidup dengan normal meskipun dia belum mengingat kepingan puzzle yang menghilang. Lalu kita juga bakal tahu gimana keseharian pasutri ini.

"Kamu jadi ke rumah Ibu?" tanya Jaehyun.

Y/N yang mendengar pertanyaan yang sama pun spontan menghentikan aktivitasnya lalu menoleh kepada sang suami. Harus berapa kali lagi dirinya mendengarkan perkataan itu?

"Kamu kalau nggak ijinin aku pergi mending bilang."  Sudah kepalang tanggung, tak ada lagi rasa canggung. Jika tengah kesal, dirinya lebih memilih untuk mengutarakan dibanding memendam. Jaehyun sendiri yang meminta Y/N untuk melakukan itu.

"Aku cuma nanya loh," sahut Jaehyun dengan wajah memelas. "Kamu Nginep yang?"

Melanjutkan kembali aktivitas melipat pakaian, Y/N mengangguk sekaligus memberikan jawaban. "Iya."

"Tapi kan besok hari valentine."

Ya memang kenapa? Masih adakah hari valentine ketika sudah menikah, bukankah hari kasih sayang ada di setiap hari?

"Berasa kayak anak ABG aja kamu."

Jaehyun berdecak pelan. Beranjak dari atas kasur, berniat meninggalkan istrinya menuju ruang kerja.

"Salah aku di mana?" tanya wanita itu entah kepada siapa. Akhir-akhir ini Y/N merasa jika Jaehyun mudah sekali tersulut emosi. Hanya karena kesalahpaham kecil bisa membuat pria itu uring-uringan. Terkadang Y/N merasa malas menanggapi Jaehyun yang sedang merajuk tidak jelas seperti tadi.

"Ada yang aneh, kenapa sama hari valentine?" gumam Y/N sembari berpikir. Mungkin saja ada sesuatu yang membuat Jaehyun seperti itu.

Sebuah notifikasi pesan dari ponsel miliknya membuat atensinya teralih. Y/N meraih benda pipih yang dirinya simpan di atas nakas.
Ternyata sang sahabat yang mengiriminya pesan. Dia pikir Ibu-nya yang melakukan itu.