Cinta Monyet

573 73 9
                                    

Bagaimana jika kita berbicara tentang cinta monyet? Apa yang ada di kepala kalian mengenai hal itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana jika kita berbicara tentang cinta monyet? Apa yang ada di kepala kalian mengenai hal itu?

Cinta monyet itu seperti apa sih? Saat usia ke berapa bisa dikatakan cinta monyet? Bagaimana ciri-ciri cinta monyet? Kita akan bedah satu persatu, tentunya dengan berbagai macam artikel sebagai narasumber. Tetapi, sebelum itu, alangkah baiknya jika kita berkenalan terlebih dahulu. Seperti apa yang pepatah pernah bilang tak kenal maka tak sayang. Untuk itu, aku akan memperkenal diri. Namaku Moon Yourname. Anak tunggal dari Papa Moon Taeil dan Mama Moon Nara. Seorang mahasiswi tingkat akhir yang sedang berjuang untuk menyelesaikan tugas akhir.

Sudah menjadi hal yang biasa jika aku dipusingkan dengan aljabar, geometri, dan trigonometri. Namun, kali ini, aku harus dihadapkan pada situasi yang cukup pelik. Bagaimana tidak pelik jika dosen pembimbingku selalu sulit untuk ditemui? Lalu kapan skripsiku akan rampung. Jangankan Bab III, bab I pun belum juga mendapatkan tanggapan dari dospem-ku. Baik Dospem ke satu maupun ke dua.

Sialnya aku mendapatkan dospem yang memiliki kesibukan yang sama. Beliau-beliau ini cukup sulit untuk ditemui. Rasanya ingin menyerah detik ini juga Padahal aku sudah membayar untuk mendapatkan bimbingan. Tetapi Hasilnya? Cukup membuat mengelus dada untuk lebih bersabar.

Mungkin banyak orang yang mengatakan mengapa tidak mengganti dospem yang lain?

Kalau saja itu mudah kulakukan, bisa saja aku melakukan itu. Hanya saja kampus terlalu berbelit-belit tidak seperti kampus lain yang sat set sat set. Aku harus menemui dosen pembimbing akademik terlebih dahulu, menceritakan apa saja alasan konkrit yang mengharuskan dosen pembimbing perlu diganti. Bisa saja aku mengatakan beberapa alasan semisal ingin mengganti judul skripsi, dosen pembimbing ingin lanjut studi, atau masalah internal lain yang sedang aku hadapi saat ini yakni Beliau lama merespon sehingga terpaksa harus diganti dll. Dan biasanya dosen PA akan berdiskusi dengan koordinator prodi juga panitia skripsi terkait dengan penggantian dosen pembimbing. Apakah ada hasilnya?

Ada, mungkin aku akan dibenci Pak Doyoung. Itulah fakta yang harus kuhadapi. Pak Doyoung dan Pak Sehun. Ah, aku ingin mati saja rasanya. Mengapa harus Beliau-beliau ini yang menjadi dospem-ku? Meskipun terbilang cukup muda, Beliau-beliau ini cukup aktif di berbagai kegiatan. Maka dari itu jarang sekali aku mendapat waktu hanya sekedar untuk bimbingan.

Aku jadi teringat ucapan Pak Doy dan Pak Sehun terakhir kali aku melakukan bimbingan.

"Saya tidak suka kalau harus bimbingan online. Tatap muka," tegas Pak Doyoung saat aku meminta Beliau untuk bimbingan melalui zoom. Bukankah itu lebih efisien? Hemat waktu dan tenaga.

"Y/N, kamu ngapain aja selama ini? Sudah jalan berapa bulan saya menjadi dospem kamu? Masih di Bab I aja kamu sejauh ini?" ucap Pak Sehun saat melihat Bab I milikku masih acak-acakan. Mengapa menyalahkanku sedangkan aku tidak bisa bergerak karena mereka?

Tunggu-tunggu, mengapa kita jadi membahas ke dua dosen tampanku? Bukan itu yang aku inginkan. Mari kita kembali pada pembahasan awal. Perihal CINTA MONYET.

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang