Kamu Pilih Aku atau Dia

636 84 4
                                    

Dalam pernikahan ada saja masalah yang datang silih berganti, bukan hanya soal pernikahan ya. Hal pertama yang paling banyak menjadi masalah adalah datangnya pihak ke tiga. Dimana seseorang berniat untuk merusak rumah tangga yang telah kita bina penuh kasih dan sayang. Jangan pernah ke trigger tentang isu pernikahan karena setiap orang memiliki kisah hidupnya masing-masing.

Menikah di usia yang cukup muda terlihat sangat sulit ditambah jika pasangan kita sudah lebih dulu berkecimpung dalam manis dan pahitnya berumah tangga. Jung Your name, seorang gadis yang terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu. Jung Jaehyun namanya. Pria yang terbilang cukup mapan dan memiliki seorang putra yang masih balita. Tentunya membuat Jaehyun sulit untuk membagi waktu untuk dirinya dan juga sang anak.

Banyak hal yang membuat Y/N sulit memahami sifat dan sikap Jaehyun. Ia tahu betul bahwa pria itu sama sepertinya. Terpaksa menikahi wanita lain untuk membantu dirinya dalam membesarkan seorang anak. Biar bagaimanapun Jenandra tetap membutuhkan kasih sayang seorang ibu.

Sudah jelas sekali jika Jaehyun masih mencintai mendiang sang istri. Figura yang selalu terpampang manis di dinding kamar milik pria itu menjadi saksi bisu bahwa Jung Jaehyun sangat merindukan sosok tersebut. Bahkan Jaehyun seringkali menggigau nama mendiang sang istri hingga dirinya merasa tak enak hati jika harus berada di kamar itu. Tidur berdua di atas ranjang meskipun keduanya tak melakukan hal yang lain.

"Hari ini saya lembur. Kamu langsung tidur aja. Nggak usah tunggu saya."

"Iya Pak."

Tidak ada percakapan yang terjadi diantara mereka kecuali pembahasan yang berarti seperti membahas persoalan Jenandra misalnya, anak semata wayang Nara dan Jaehyun.

"Kamu mau belanja? Uang yang saya kasih masih ada kan?"

"Ada."

"Yaudah, beli apapun yang anak saya butuhkan termasuk kamu. Apapun, nggak perlu minta ijin ke saya."

"Iya Pak."

Lagi-lagi hanya kalimat itu yang bisa dirinya lontarkan sebagai jawaban. Rasanya canggung ketika kehadiran kita tidak diharapkan. Seperti apa yang sedang Y/N rasakan menjadi seorang istri sejak dalam waktu semalam. Ia merasa hanya menjadi pengganggu di rumah besar itu.

"Saya berangkat, di mana anak saya?"

"Di kamar, baru aja mandi."

"Kamu tinggalin dia sendiri?"

Belum sempat mendengar jawaban dari Y/N. Pria mapan itu berjalan memasuki kamar sang anak. "Anak Papa tidur ya? Udah wangi gini malah bobok lagi. Papa berangkat ya sayang."

"Bapak udah pamit ke Andra kalau pulang telat? Takutnya dia nyariin sampai larut dan susah tidur."

"Kamu ini lagi menyindir saya ya?"

"Hah?"

"Kamu nyindir saya karena saya terlalu banyak bekerja sampai lupa sama anak?" Sontak gadis itu mengulum bibir. Tidak ada niatan untuk menyindir suaminya sama sekali. "Dan lagi, jangan panggil saya dengan sebutan Bapak. Saya itu bukan orang tua kamu. Panggil saya layaknya saya suami kamu."

"Iya Pa— Mas," jawab Y/N patuh.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang