Renewal pt. 6

283 40 3
                                    

Jatuh cinta memang tidak bisa dipaksakan tetapi apa salahnya berusaha agar sang gadis mencintai dirinya. Jaehyun tidak muluk-muluk. Ia hanya ingin meluluhkan hati gadis itu dengan mudah tanpa hambatan. Waktunya tidak cukup banyak untuk membuat gadis itu membuka hati.

"Om?" panggil Y/N. Sang gadis terlihat lesu sejak dirinya sampai di rumah milik Jaehyun.

"Om, beneran masih sakit ya?"

"Kenapa kamu tanya gitu?"

Y/N menghela napasnya pelan. Jujur, ia merasa lelah kalau harus bolak-balik bertandang ke rumah Jaehyun. Mengingat jarak tempatnya bekerja dengan rumah Jaehyun terbilang cukup jauh.

"Udah hampir seminggu lebih, masa iya belum ada perubahan yang signifikan?"

"Kamu nggak ikhlas ya?"

"Bukannya nggak ikhlas, saya cuma lagi capek aja. Tugas kuliah lagi numpuk. Kafe kak Minhyun juga lagi ramai.

"Yaudah kamu resign aja dari cafe itu," saran dari Jaehyun. 

"Enak banget ya itu bibir kalau ngomong."

"Lebih enak lagi kalau kamu cium."

"ASTAGA. Om mesum banget ternyata." Y/N bergerak mundur. Memilih menjauh dari tempat tidur Jaehyun. Sedangkan Jaehyun tertawa melihat tingkah laku sang gadis.

"Saya cuma bercanda tapi kalau kamu menganggap serius, saya nggak akan menolak."

"ISTIGHFAR WOY," Y/N mengusap dadanya. Dalam hati berucap kenapa bisa dirinya dipertemukan oleh pria mesum seperti Jung Jaehyun?

Rasanya hidup Y/N semakin runyam setelah bertemu dengan pria itu, belum lagi sang papa yang semakin gencar menjodohkan dirinya. Beruntung pria yang ingin dijodohkan dengannya tersebut sedang sakit, jadi ia bisa terbebas untuk sementara waktu.

Setelah mengetahui bahwa pria yang dirinya sukai sudah memiliki pawang. Y/N semakin segan untuk melanjutkan hidup. Tidak ada penyemangat di hidupnya lagi. Bahkan ia terkesan ogah-ogahan berada di cafe' milik Minhyun. Ia sadar akan seperti apa ujungnya nanti. Dan sesuai dengan perkataan Minhyun tempo hari. Y/N harus siap untuk patah hati kalau-kalau gadis itu mencintai dirinya.

"Astaga capek banget," keluh Y/N. Lebih tepatnya hatinya yang lelah, kalau hanya fisik dia bisa beristirahat sejenak tetapi ini masalah hati. Ia lelah menunggu ketidakpastian. Belum lagi masalahnya dengan sang ayah semakin membuat hatinya bergejolak.

Semakin ingin dirinya angkat kaki dari rumah itu dan tidak ingin berhubungan lagi dengan sang ayah. Y/N lelah jika hidupnya selalu dibayang-bayangi wanita gila yang saat ini sudah menjabat sebagai ibu tirinya. Wanita yang merebut hati ayahnya dengan cara yang tidak terduga.

Pelet-pelet cinta. Seperti judul lagi yang entah dinyanyikan oleh siapa.

"Om nggak ada niatan buat sewa perawat ya? Bukannya saya nggak mau tanggung jawab. Tapi Om bisa lebih cepet sembuh kalau ditangani sama orang yang tepat."

"Menurut saya, kamu orang yang paling tepat."

"Huweeee!!! Gimana caranya gue bisa keluar dari lingkaran hitam ini."

Jaehyun terkikik geli, bisa-bisanya dia menyukai gadis aneh yang sayangnya mirip sekali dengan mendiang sang istri. Dia juga masih meyakini bahwa gadis itu merupakan reinkarnasi dari istri yang selama ini dirinya cintai.

"Saya akan berusaha membuat kamu mengingat semuanya. Semua kisah cinta kita."

"Kamu kenapa?"

"Saya merasa capek. Capek sama semuanya."

"Kayak orang lagi patah hati aja kamu."

"Lah, kok Om tahu? Jangan-jangan Om keturunan cenayang ya? Saya emang lagi patah hati karena— eh, Om nggak perlu tahu." Gadis itu lupa. Hampir saja dirinya mengungkapkan sebuah fakta bawa cintanya bertepuk sebelah tangan. Bisa saja ini akan menjadi kemenangan emas untuk Jaehyun. Akan lebih mudah bagi pria itu untuk menarik hatinya. Y/N tidak ingin itu terjadi. Dia hanya butuh beberapa Minggu lagi untuk tetap bertahan. Semoga hatinya tidak goyah.

"Sabar, gue pasti bisa buat dia menjauh dari hidup gue."




***



"Aduh," ringis Jaehyun.

Y/N merotasikan matanya malas. "Nggak usah manja," celetuk gadis itu sedikit kasar. Padahal Jaehyun tidak sedang bermanja. Ia memang merasakan sakit pada punggung nya beberapa hari belakangan.

"Saya beneran sakit."

"Mana yang sakit?'

"Punggung saya."

"Beneran Om? Tuh kan, saya bilang apa. Saya nggak tahu soal ginian. Mending Om sewa perawat seenggaknya, bisa tahu apa tindakan yang mesti dilakuin sekarang. Saya nggak ngerti ngadepin situasi kayak gini," jelas Y/N panjang lebar. Yang dikatakan Y/N ada benarnya karena dia tidak tahu harus bagaimana jika Jaehyun sedang merasa kesakitan.

"Saya cuma butuh kamu."

"Alah, basi banget. Udah berapa cewek yang Om giniin?"

"Istri saya dan kamu. Dulu saya menyesal karena baru menyadari kalau saya cinta dengan dia dan sekarang saya nggak mau menyesal lagi, saya nggak mau kehilangan kamu sama seperti saya kehilangan dia."

Y/N merasa bahwa apa yang Jaehyun katakan adalah sebuah ketulusan. Hatinya mulai menghangat mendengar penuturan Jaehyun barusan. Sebegitu cintakah dirinya terhadap sang istri. Beruntung sekali wanita yang bisa dicintai sampai sedalam itu. Y/N jadi semakin penasaran, seberapa mirip dirinya dengan mendiang istri Jaehyun.

"Om, boleh saya lihat foto istri Om? Tapi kalau Om nggak ngijinin nggak apa."

"Suatu saat saya bakalan kasih tahu kamu, semuanya."

"Kenapa harus semuanya, saya nggak punya hak untuk itu."

"Di saat kamu menjadi pendamping hidup saya. Saya nggak ada yang ditutupi dari saya. Kamu harus tahu semuanya tanpa terkecuali. Bagaimana masa lalu saya dan bagaimana kita merancang masa depan kita nanti."

"Hahaha, lucu banget sih Om," Y/N terkekeh. "Gimana bisa Om percaya diri banget, belum tentu kita menikah."

Ya memang, manusia boleh berencana tetapi Tuhan yang berkehendak. Sayangnya Jaehyun terlalu yakin bahwa gadis itu akan menikah dengan dirinya nanti.

"Kalau pada akhirnya kita menikah, kamu boleh minta apa pun dari saya."

"Kalau bangun rumah di atas air dalam waktu semalam, apa Om sanggup?"

"Kira-kira dong kamu kalau minta sesuatu. Saya nggak berteman sama jin dan sebangsanya."

"Bercanda kali Om. Saya nggak minta apa pun karena belum tentu kita berjodoh. Lagian Om bukan tipe saya tahu. Tipe saya itu yang modelan Mas Minhyun."

"Apa perlu saya merubah tampilan biar kelihatan kayak Minhyun Minhyun yang kamu sukai itu?"

"Buat apa?" tanya Y/N tak habis pikir. Tidak perlu bersusah payah untuk melakukan itu. Toh, sampai kapan pun dirinya tidak akan mungkin bisa membuka hati untuk Jaehyun. Tak semudah itu untuknya jatuh cinta apalagi mereka belum lama ini saling mengenal ditambah awal pertemuan mereka tidak terlalu baik. Y/N semakin yakin bahwa Jaehyun tipe pria yang tidak pernah serius dengan ucapan dan pilihannya. Hal apa yang dibanggakan dirinya sampai-sampai seorang duda bisa mencintainya?

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang