Work ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perkataan Mas Taeyong semakin menjadikanku wanita yang bodoh, seakan dia sedang mempermainkan hatiku saat ini. Bagaimana bisa dengan mudahnya, dia mengajakku untuk kembali berumah tangga di saat dia tahu bahwa aku memiliki seorang kekasih yang tak lain adalah sepupunya sendiri?
Mana mungkin aku melukai hati Jaehyun? Sedangkan aku sudah tidak memiliki rasa apapun lagi pada Mas Taeyong.
"Setelah apa yang kita lalui, kamu datang dan mengajakku untuk merajut masa lalu? Apa kamu sedang bergurau denganku Mas?"
"Y/N.. aku serius, sampai detik ini pun aku tidak pernah bisa melupakanmu."
"Lalu mengapa kamu tidak berjuang di saat kita masih memiliki ikatan? Kamu tahu sendiri, hanya aku yang berjuang pada saat itu. Iya 'kan?"
Ku tatap wajahnya yang semakin frustasi. "Aku minta maaf atas itu. Maka dari itu, aku ingin memperbaiki semuanya."
"Hampir 6 Tahun Mas, bukankah sudah terlambat? Mengapa kamu tidak menemuiku lebih cepat jika kamu ingin memperbaiki semuanya? Asal kamu tahu, luka yang kamu berikan padaku belum hilang sepenuhnya. Aku masih mengingat semua mas. Masa dimana kamu menyakitiku lagi dan lagi, saat dimana kamu memilih pekerjaan dibanding keluargamu sendiri. Tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kamu masih pantas memperbaiki semuanya?"
"Kamu lupa, kamu yang menutup semua akses untukku menemuimu."
Mengapa pria ini justru menyudutkanku?
"Lalu kamu menyalahkan ku atas semua yang terjadi? 6 Tahun berlalu dan kamu masih sama dengan keegoisanmu Mas."
"Aku tidak egois, aku memikirkan Theo."
"Sosok ayah akan dia dapatkan dari Jaehyun, jadi kamu tidak perlu merasa bersalah atau bekerja keras untuk memperbaiki semuanya."
Semakin menegaskan agar dirinya tidak perlu merasa bersalah akan Theo. Putraku akan mendapatkan kasih sayang seorang Ayah dari Jaehyun dan tidak perlu mendapatkan dari yang lain.
Lagipula apa yang bisa aku harapkan untuk ke depannya? Aku tidak ingin berekspektasi terlalu tinggi yang nantinya akan membuatku semakin terperosok.
Tak ingin luka lama itu kembali terbuka, biarkan aku menyimpannya rapat-rapat. Hanya saja, aku terlalu bingung dengan keberanian Mas Taeyong yang mengajakku untuk kembali bersama.
Jadi apa yang dikatakan Jaehyun benar adanya, ketakutannya selama ini memang berdasar.
Seketika aku kembali berpikir apakah Jaehyun sudah mengetahui keinginan Mas Taeyong yang memintaku untuk membangun rumah tangga kembali?
Astaga, aku semakin dibuat kebingungan dengan dua pria itu. Diperumit dengan hubungan mereka yang sebetulnya bersaudara.