• 7 - Never Again In My Life

1.6K 136 24
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

Part ini berisi adegan kekerasan. Silakan skip ke bagian berikutnya jika tidak berkenan

♤♡◇♧

"Isa, apa kau sadar? Cowok itu duduk di tempat yang sama selama beberapa hari ini."

Isa ikut mengerling ke arah yang ditoleh Ivory. Seorang laki-laki berambut cokelat dengan jaket varsity biru sedang duduk sambil membaca sesuatu di meja seberang mereka. Ia terlihat seperti senior yang sangat serius dan sering menghabiskan waktunya di perpustakaan. Sesekali alisnya yang tebal bertaut saat ia membaca.

"Lalu kenapa? Mungkin dia datang ke sini setiap hari, makanya dia punya tempat favorit," balas Isa setengah berbisik sambil meneruskan mengerjakan tugasnya.

"Tapi dia sering melirik ke arah sini," bisik Ivory, menolak untuk menyerah. "Mungkinkah dia tertarik dengan salah satu di antara kita? Kira-kira dia jurusan apa, ya?"

Isa mengabaikan Ivory. Namun, karena Ivory sering membahas tentang laki-laki itu, mau tidak mau Isa jadi sering menoleh ke arah meja itu setiap kali dia datang ke perpustakaan. Bahkan ia dan laki-laki itu beberapa kali bertemu pandang.

Suatu hari Isa datang ke perpustakaan sendirian karena jadwal kuliahnya berbeda dengan Ivory. Kali ini Ia tidak melihat laki-laki itu di mejanya yang biasa. Isa tidak terlalu mengacuhkannya karena ia datang ke perpustakaan untuk belajar. Kemudian saat sedang Isa sedang menunduk di salah satu rak untuk mencari sebuah buku, ia menubruk seseorang di sampingnya. Isa mendongak ke arah laki-laki yang biasanya duduk di seberangnya itu.

"Butuh bantuan?" Laki-laki itu menawarkan sambil tersenyum, memperlihatkan giginya yang rapi.

"Tidak perlu. Sudah ketemu," tolak Isa sambil menarik keluar buku yang dicarinya dari deretan buku lain.

"Kulihat kau sendirian hari ini. Boleh kutemani?"

Isa menatap laki-laki itu selama beberapa saat. Ivory benar, laki-laki itu memperhatikan mereka. Isa tidak menjawab dan pergi ke mejanya. Laki-laki itu mengikuti dan duduk di depan Isa. Isa mengira laki-laki ini akan mengganggunya dengan pertanyaan-pertanyaan, seperti yang dilihatnya di film-film. Namun, ternyata mereka sibuk dengan tugas masing-masing. Isa baru menutup bukunya ketika Ivory mengirim pesan padanya.

"Apa kau ada kelas lagi setelah ini?"

Isa menoleh kaget karena laki-laki itu sudah ada di belakangnya ketika ia keluar dari perpustakaan. "Tidak, aku akan menemui temanku, dan pulang bersamanya."

Laki-laki itu menemani Isa berjalan kaki menuju tempat ia janjian dengan Ivory. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Christopher atau Chris. Usianya empat tahun lebih tua dari Isa, dan ia sedang melanjutkan kuliahnya di jurusan Teknik Sipil di kampus Okanagan. Namun, dia akan berada di kampus Vancouver selama empat bulan ke depan.

Ivory sempat tidak percaya ketika melihat Isa datang bersama Chris. Nampaknya sahabatnya itu lebih antusias, terutama ketika melihat laki-laki itu sering menemui Isa. Bahkan Chris pernah datang menjemput Isa ke kampus, padahal laki-laki itu sedang tidak ada kelas hari itu. Isa tidak terlalu terganggu dengan kehadirannya karena Chris selalu bertanya jika Isa keberatan atau merasa tidak nyaman. Laki-laki itu juga teman mengobrol yang menyenangkan, berwawasan luas, dan memiliki selera humor yang sama dengan Isa. Di balik wajah seriusnya, ternyata Chris penyuka beruang Pooh karena namanya mirip dengan Christopher Robin.

"Isabella, aku menyukaimu," kata Chris saat laki-laki itu mengantarkan Isa pulang setelah mereka pergi ke kafe bersama.

Isa memandang Chris, mencari jawaban. Mereka memang sering bersama-sama selama dua bulan ini, tetapi Isa sama sekali tidak menyimpan perasaan berlebih padanya.

inamorataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang