Isa meletakkan keranjang berisi jagung yang baru dipetik lalu menghela napas. Padahal seharusnya membawa keranjang seperti ini bukanlah pekerjaan berat—Isa sudah sering mengangkut benda-benda yang lebih berat. Jika Margaret melihatnya, pasti wanita paruh baya itu akan memarahinya.
Margaret adalah pemilik sebuah farmers market di Connecticut. Margaret bertemu dengan Isa yang sedang berjalan kaki sendirian dengan tas di tangannya. Saat itu Isa sedang mencari penginapan setelah berpindah-pindah selama dua minggu. Margaret menawarkan sebuah kamar di rumahnya yang memang hanya ditinggali berdua dengan Marcus, suaminya, sementara anak-anaknya sudah pindah, dan menetap di kota yang lebih besar bersama keluarga mereka.
Tempat itu memiliki pertanian dan peternakan sendiri, sehingga sayuran, buah, hingga daging yang disediakan selalu dalam keadaan segar. Margaret menjalankan bisnis keluarga itu hanya berdua bersama Marcus, sehingga Isa menawarkan diri untuk membantu di toko. Isa tidak meminta bayaran karena Margaret selalu memberinya makanan yang sehat. Bahkan wanita itu tidak menerima uang yang diberikan oleh Isa sebagai pengganti sewa, meskipun Isa memaksa.
Kini sudah hampir setengah tahun Isa tinggal di kota ini. Dengan udara yang segar dan suasana yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan seperti Seattle, Isa merasa pikirannya lebih tenang. Sudah selama itu pula Isa sejak terakhir kali Isa menghubungi Paman Clint. Isa tidak mengatakan di mana ia tinggal, karena waktu itu ia memang belum menemukan tempat untuk menetap. Namun, ia mengatakan ia akan baik-baik saja, dan akan kembali jika waktunya tepat.
Isa juga menyerahkan kuasa pada Paman Clint untuk mengurus perceraiannya dengan Milo. Namun, Paman Clint tidak memberi kabar apa-apa tentang hal itu saat terakhir kali Isa menghubunginya. Isa juga melihat berita bahwa Milo menyerahkan posisi CEO di perusahaan Kingham kepada orang lain satu bulan sejak Isa pergi darinya. Ivory mengatakan Milo pergi ke Inggris setelahnya. Mungkin saja Milo memutuskan ikut bersama Sienna—Isa tidak bertanya, dan ia tidak ingin mencari tahu lebih jauh tentang pria itu.
Meskipun Isa selalu memberi wajah ceria di depan pasangan Margaret dan Marcus, tetapi ia tidak bisa menyembunyikan air matanya setelah berada di tempat tidurnya sendirian. Perasaan dikhianati, sedih, kesepian, dan kehilangan membuatnya menangis sepanjang malam hingga tertidur. Isa baru bisa menanggulangi semua perasaan itu selama sebulan terakhir, setelah ia berdamai dengan dirinya sendiri, dan memutuskan untuk menjalani hidupnya kembali. Isa bersyukur ia tidak menuliskan kata cinta dalam catatan terakhirnya untuk Milo, karena ia yakin nantinya kata itu justru akan membuat mereka berdua kembali terjebak dalam pernikahan yang semu itu.
"Isabella, bisa bantu aku menghitung belanjaan?"
Isa yang sedang menyusun jagung-jagung yang dibawanya tadi ke rak segera menoleh, dan baru menyadari antrean panjang di meja kasir. Margaret memang sedang pergi untuk membeli sesuatu karena ada kerabatnya yang akan berkunjung, sementara Marcus sedang mengurus pelanggan yang datang untuk makan siang. Dengan sigap, Isa pergi ke kasir untuk mengurus pembayaran. Kebanyakan pembeli yang datang adalah penduduk di sekitar situ.
"Apa kau sedang sakit, Isa? Wajahmu lebih pucat dari biasanya," tanya Poppy, wanita paruh baya yang tinggal di ujung jalan.
"Aku hanya sedang kurang tidur," jawab Isa sambil memasukkan dua botol susu ke dalam tas belanja yang dibawa Poppy.
"Kau tidak boleh melakukan itu. Kau harus menjaga kesehatanmu dengan tidur yang cukup, dan makan yang teratur," kata Poppy. "Datanglah ke rumahku nanti sore, aku akan membuat puding buah plum. Bukankah kau bilang kau sedang ingin memakan buah plum?"
"Tentu. Terima kasih, Poppy."
Isa baru bisa beranjak dari meja kasir pukul tiga sore setelah Margaret pulang. Jam makan siang juga sudah berakhir, jadi toko tidak terlalu sibuk. Isa berkeliling untuk mencari sesuatu yang bisa dibereskan, dan segera keluar dari toko setelah Margaret berkali-kali menyuruhnya untuk beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
inamorata
RomantizmIsabella tidak mengerti mengapa Milo, putra tunggal dari keluarga Kingham, memilih dirinya untuk dinikahi. Rupanya Milo bersedia menuruti perintah orang tuanya untuk menikah demi melindungi Sienna, wanita yang usianya enam tahun lebih tua darinya, y...