🌼🌼🌼🌼🌼
Hari berganti pagi, semua orang di luar sudah beraktivitas dengan kegiatannya masing-masing, berbeda dengan kedua pasangan yang masih tertidur pulas di atas ranjang sambil berpelukan.
"Eumhh ..." Rose mulai membuka matanya dan menggeliat dalam pelukan Jaehyun, dahi Rose mengkerut saat semua tubuhnya terasa remuk dan tak berdaya, seketika ia mendongak dan mendapati Jaehyun yang masih tertidur pulas seraya memeluknya.
Rose menggigit bibir bawahnya menahan malu saat mengingat apa yang semalam ia lakukan bersama Jaehyun. Rose tak mungkin lupa, bahkan sentuhan tangan dan bibir Jaehyun masih terasa di setiap lekuk tubuhnya.
"Malu banget. Mau menghilang aja dari bumi." Batin Rose frustasi, ia kembali menyembunyikkan wajahnya ke dalam dada Jaehyun, dan bukanya tenang justru ia semakin bertambah malu saat tahu bahwa di balik selimut tebal yang membungkus mereka, ia dan Jaehyun sama sekali belum memakai sehelai benang pun.
Sial. Sial. Sial. Harus apa Rose sekarang? Ingin bangun tetapi pusat tubuhnya terasa begitu sakit, dan Rose juga takut jika Jaehyun terbangun ketika dia melakukan pergerakan yang berlebih.
"Udah bangun?" Rose melotot saat mendengar suara serak khas bangun tidur Jaehyun.
"Ud-udah," cicit Rose gugup, malu setengah mati. Bayangan percintaan panas semalam terus terngiang-ngiang di pikirannya.
Jaehyun tersenyum lalu menarik dagu Rose agar menatapnya, di kecupnya singkat bibir mungil Rose yang selalu terasa begitu candu baginya.
"Masih sakit?" Jaehyun semakin erat memeluk Rose, membawa kepala Rose ke dalam dada bidangnya.
"Se-sedikit," ucap Rose pelan sambil menghirup aroma tubuh Jaehyun yang masih terasa wangi meskipun sudah bercampur dengan keringat hasil mereka bercinta semalam.
"Saya gak akan minta maaf, karena kita melakukan itu atas dasar kesepakatan berdua." Ucap Jaehyun langsung pada intinya.
Rose tak berminat merespon apapun karena semua yang Jaehyun katakan adalah benar. Dirinyalah yang dengan suka rela mengizinkan Jaehyun menyentuhnya semalam.
Beberapa menit mereka hanya saling diam sambil berpelukan, sebelum akhirnya Rose mendongak menatap Jaehyun dengan tatapan khawatir. "Pak, Kalo saya hamil ... gimana?" Tanya Rose mengingat semalam mereka melakukan itu tanpa persiapan. Dan Jaehyun berkali-kali keluar di dalam tanpa pengaman.
Jaehyun tersenyum miring, tangannya terangkat menyingkirkan helaian rambut blonde Rose ke belakang telinga perempuan itu. "Saya emang pengen kamu hamil, biar kamu gak bisa lepas dari saya." Bisik Jaehyun mengecup daun telinga Rose.
"Licik banget." Sinis Rose cemberut, bisa-bisanya Jaehyun berfikiran seperti itu disaat status mereka belum sah menjadi pasangan suami istri.
"Karena yang licik selalu menang. Selalu." Ucap Jaehyun sombong.
Rose menghela nafasnya jengah, percuma membalas ucapan Jaehyun karena lelaki itu pintar membalas setiap perkataannya.
"Mau saya dulu yang mandi atau Bapak duluan?" Tanya Rose memainkan puting kecil Jaehyun membuat pria itu sesekali mendesis nikmat.
"Bareng aja, sekalian kita coba main di kamar mandi." Bisik Jaehyun tersenyum nakal sambil tangannya meremas bokong Rose dari luar selimut.
Pipi Rose mendadak merah merona mendengar itu. "Gak mau, masih sakit tau."
Jaehyun tertawa dengan suara beratnya. "Kalo udah gak sakit berarti mau, hm?" Goda Jaehyun semakin menjadi-jadi.
"Bapak mesum banget ih!" Kesal Rose memukul pelan dada bidang Jaehyun membuat Jaehyun terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY BOSS
RomanceHanya karena Rose tidak sengaja menabrak mobil mewah milik Jaehyun yang notabenya adalah bossnya di kantor, Rose harus dibuat shock dengan permintaan ganti rugi sang boss. "Ayok nikah." Rose menganga tak percaya namun seperkian detik ia malah terta...