Aku harap ada yg mau berkomentar. Seenggaknya vote ya kalau nggak mau komentar di part ini. Aku tau kalian suka menikmati dalam diam.
****
"Fuck! So comfortable!"
Cutter menggeliat, memeluk guling hotel berbaring nyaman di atas ranjang.
Malam itu juga, Lucien menyewa satu kamar hotel untuk mereka. Bukan karena Cutter setuju untuk disodok oleh batang Lucien.
Dia hanya tergiur dengan tempat tidur nyaman. Meski memiliki banyak uang hasil rampokan, Cutter tetap saja tidak dapat dengan bebas keluar masuk hotel.
Di saat Cutter mulai memejam menikmati nyaman dan hangatnya kamar hotel tersebut, ia dengar kini suara besi ikat pinggang Lucien yang sudah lelaki itu jatuhkan ke lantai.
Cutter melengos dan ia bangkit duduk. "For real?"
Mimik Lucien datar. Manik blcak legamnya tetap teduh santai pun sleepy eyesnya kian terasa menajam.
"Kau pikir untuk apa kuajak kau kemari?" Satu eyebrow cuts Lucien terangkat kecil.
Cutter terlihat manggut-manggut. "So what?" tanya perempuan itu.
"Buka pakaianmu. Kita bercinta," suruh Lucien.
Di hadapan Cutter, Lucien mulai menanggalkan semua pakaiannya. Melepas singlet hitam yang ia pakai, lalu jeans putihnya, dan terakhir boxer yang dikenakannya.
Semua dia lempar jauh berantakkan. Telanjang bulat sudah lelaki itu, memperlihatkan posturnya yang ramping seksi dengan penis yang menggantung.
Panjang mengacung dan terlihat keras gagah dengan kepala penis yang besar.
Cutter menyeringai, ia perhatikan batang Lucien yang tampak angkuh percaya diri. Berwarna kecoklatan dan terdapat beberapa urat yang kelihatan menimbul.
"Sepertinya kau sudah sangat terbiasa dengan sex," timpal Cutter. Langsung saja ia lepaskan hoodie, bra serta underwear yang dipakainya.
Perempuan itu pun bertelanjang bulat dalam sekejap mata.
Lucien terkekeh samar-samar kala melihat payudara Cutter yang menggantung dengan pentil kehitaman. Tato di dada kiri juga di paha kanan.
Vaginanya tampak bersih tak berbulu. Kedua daging bibir vagina Cutter terlihat tembam, terdapat satu tahi lalat kecil manis di selangkangan Cutter.
"Dunia sexku kasar dan brutal. Kuharap kau dapat terbiasa dengan caraku bercinta," terang Lucien.
"Aku penasaran," balas Cutter.
Lucien berjalan mendekati ranjang, merunduk pria itu menekan tepi ranjang kuat memakai kedua tangannya.
Ditatapnya Cutter lekat-lekat. "Traumamu akan sembuh total setelah merasakan sex yang lebih brutal."
"Yeah, I think so," kata perempuan itu. Langsung saja ia berbaring santai.
Sebelumnya, Cutter belum pernah berhubungan sex dengan para pria. Jika dia ingin, Cutter akan memainkan vagina dan memuaskan nafsunya sendiri memakai sextoys.
Dia bukan lagi wanita perawan bersegel. Dan tawaran Lucien cukup menggiurkan, terlebih setelah ia melihat bagaimana bentuk batang lelaki tersebut yang besar dan panjang agak melengkung.
"Damn!" pekik Cutter tertahan.
Tiba-tiba Lucien menggapai pergelangan kaki kirinya. Pria itu tarik turun sampai posisi kepala Cutter jauh dari bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUSE
RomansaFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 21+ || DARK ACTION ROMANCE S C O T T S E R I E S #5 CERITA INI PENUH DENGAN UNSUR DEWASA; AKTIFITAS SEX EROTIS, BAHASA VULGAR & KEKERASAN FISIK; PEMBUNUHAN ILEGAL DAN LAIN-LAIN. PLEASE BE WISE...