Chapter 21

46K 2.5K 187
                                    

Buat yang mau baca ROSE Scott series #6 bisa ke akun Karyakarsa keduaku : moranamacaria2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat yang mau baca ROSE Scott series #6 bisa ke akun Karyakarsa keduaku : moranamacaria2. ROSE Scott series terakhir dan nggak aku publish di Wattpad yaaa, di Wattpad sampai RUSE aja 💘
Cause setelah ini aku mau fokus ke series Aberdeen 💕

Btw happy reading 🌹

****

Pertemuan terakhir Lucien dan Cutter adalah di satu minggu yang lalu. Lucien memang belum kembali ke California namun juga tidak menemui Cutter sebab ia disibukkan oleh satu hal.

Pria itu membeli satu mobil sport second lalu dimodifikasinya. Beberapa mesin-mesin bagian intinya dia ganti, memasang dua knalpot racing brutal juga mengubah warnanya menjadi hitam gelap.

Lucien juga tempelkan stiker berupa susunan huruf yang membentuk nama CUTTER pada samping body mobil dengan posisi dimiringkan membelah pintu.

Jangan melihat itu mobil second, harganya bahkan lebih mahal daripada satu buah mobil baru. Sebab itu merupakan mobil sport yang pernah dipakai di arena balap internasional.

Waktu senggang Lucien selama cuti pun hanya dia pakai untuk memodifikasi mobil tersebut yang malam ini akan dia berikan kepada Cutter.

"Um. Cepatlah, sudah kubeli juga burger untuk kita makan malam," kata Lucien di telepon.

"Sepuluh menit." Cutter membalas. Di sana senyumnya merekah, berlari cepat ke tepi jalan untuk memberhentikan taksi dan menghampiri Lucien di tempat yang pria itu maksudkan.

Lucien menyudahi panggilannya. Duduk pada kursi di tepi jalan, terbentang satu tangannya di kepala kursi lantas memutar-mutari kunci mobil yang segera akn menjadi milik Cutter.

Anggota Navy SEAL itu lantas mengulas senyum meski tipis. Ternyata dia pun merindukan Cutter juga rasanya tidak sabar ingin melihat bagaimana reaksi perempuan itu saat menerima pemberiannya.

Di kala Lucien tengah membuka beberapa file-file di ponselnya lalu fokus membaca, pria itu dibuat kaget sampai ibu jarinya berhenti mengscroll layar ponsel.

Lucien melihat ke kiri juga kanan, memastikan bila Cutter belum tiba di sana. "Ada apa?" Lucien berdiri. Ditatapnya Stefani yang tiba-tiba saja muncul lalu duduk di sebelahnya.

Dokter itu tersenyum. "Aku akan pulang ke rumah namun melihatmu di sini, maka dari itu aku singgah," terang Stefani. Masih lengkap pula ia memakai jas putih dinasnya.

"Jake tidak menjemputmu?" tanya Lucien. Menyelipkan ponsel ke dalam sak jeans yang dia pakai.

Stefani menggeleng. "Pagi tadi dia berangkat," katanya. "Um... bisa kita bicara?" sambungnya kemudian.

Lucien mengangguk. "Bicaralah, tapi aku tidak bisa lama-lama. Aku harus—,"

"Aku mencintai Jake." Stefani menyela cepat.

RUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang