prologue

5.1K 98 2
                                    

Kehidupan orang-orang besar...
Semuanya mengingatkan kita, bahwa kita bisa membuat kehidupan kita gilang- gemilang.
Dan sewaktu kita pergi,kita meninggalkan jejak langkah di butir-butir waktu.

Henry Wadsworth Langfellow (Sebuah Mazmur Kehidupan)

Aku suka sekali kutipan diatas. Kalian tahu maksudnya? Ehhmm. . . kalau tidak, biar ku sederhanakan.

Kalian pernah bermimpi atau membayangkan kalau kalian memiliki kehidupan para selebriti? Atau menjadi teman akrab para selebriti itu?

Gemerlap sorot lampu,tampilan glamor mempesona,harta berlimpah, tubuh dan make up sempurna, serta menjadi pusat perhatian dimana-mana?

Mungkin banyak diantara kalian yg begitu memimpikan hal-hal diatas. Berharap dan berusaha setengah mati untuk memilikinya.

Well. . . .dulu aku juga. Tapi kini, aku harap aku tidak. Sering aku berangan-angan kalau aku memiliki kehidupan biasa-biasa saja. Kehidupan yang normal yang banyak dimiliki oleh rata-rata orang di muka bumi ini.

Tapi takdir berkata lain.Kehidupanku dipenuhi oleh liku-liku drama kehidupan yang cukup luar biasa. Sebagian dari angan-angan kalian tadi aku miliki. Tapi dalam perjalanannya, aku juga harus kehilangan orang-orang yang berharga bagiku. Bahkan hampir-hampir kehilangan kewarasanku. Sungguh aku berharap tragedi-tragedi itu tak terjadi padaku. Aku rela memberikan segala apapun yang kini ku miliki, andai saja itu bisa membuat segalanya kembali seperti sedia kala. Seperti saat aku masih memilikinya. Menyentuhnya.

Namun aku tak seberuntung itu.
Bagi kalian diluar sana yang memiliki kehidupan normal dan biasa-biasa saja atau sederhana, syukurilah.

Karena kalian tidak sepertiku. Kalian tidak harus mengalami penderitaan yang bukan hanya menguras air mata, tapi juga kewarasan kalian. Dan kalian tidak harus kehilangan orang-orang yang sangat berarti dalam hidup kalian dengan cara yang menyakitkan, seperti yang ku alami.

Dan inilah ceritaku . . . . .

THE MEMOIRS (a gay chronicle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang