Bab 25

166 16 6
                                    

Keesokan harinya, aku kembali terbangun sendirian. Kepalaku terasa sakit dan pening luar biasa. Aku mengedarkan pandangan, mencoba mengenali keadaan dan lingkungan di sekelilingku yang asing. Ingatan samar tentang kejadian semalam justru membuatku semakin pusing. Aku hanya mampu mengerang keras sementara kepalaku entah bagaimana, terasa semakin berat. Aku meraih sebuah gelas kecil berisi kopi yang aku temukan di atas meja lampu ada disamping tempat tidur dan menenggak isinya. Kopinya masih hangat dan pahit, tapi hal itu membuatku merasa lebih baik. Aku juga menemukan satu stel pakaian tertata rapi di kaki ranjang.

"Aku harus mandi," gumamku pelan sembari mengutuk dalam hati. Aku benar-benar harus menjauhi anggur, putusku, membatin dengan kesal. Kurang dari seminggu di Paris, dan aku sudah mendapat hang over 2 kali. Rekor yang tak akan mungkin pernah bisaaku bahas didepan Bunda.

Kopi dan mandi air hangat benar-benar membuatku merasa lebih baik. Dan meski cuaca masih lumayan dingin, baju ganti yang disediakan untukku cukup tebal untuk menghangatkanku. Saat aku menuruni tangga menuju lantai satu, aku mendengar suara Soni yang sedang berbicara dalam bahasa Perancis dari arah dalam rumah. Aku mendekati dan aku lihat dia sedang berbicara dengan seorang wanita paruh baya yang kemudian pergi.

Sepertinya Soni mendengar aku turun, karena ia segera berpaling ke arahku. Soni tersenyum, sementara aku hanya membalasnya dengan tipis, ragu dan canggung. Ingatan akan apa yang terjadi semalam membuatku benar-benar jengah dan tak tahu harus bersikap bagaimana. Aku bahkan masih bertanya-tanya dalam hati, apakah semua yang terjadi itu hanya hasil imajinasi liarku saja.

"Sudah bangun rupanya," sapa Soni riang dan mendekat, "Selamat pagi," katanya lagi setelah dekat dan langsung mencium keningku, "How do you feel? Lebih baik sekarang? Kau minum lumayan banyak semalam," katanya lembut. Satu tangannya meraih pinggangku dan menariknya untuk lebih dekat, sementara tangan kanannya membelai lembut sedikit rambutku yang basah dan jatuh ke dahi.

"I'm................okay," jawabku lirih dengan kepala tertunduk malu. Tuhan!! Sebenarnya apa yang terjadi? Nyatakah semua ini?!!

Soni tergelak kecil dan merengkuhku, memelukku erat dan menyandarkan kepalaku di dadanya, "Ehhmmmm.... baumu harum dan segar. I like it!" gumamnya pelan saat dia menarik napas dalam, seolah-olah menghirup aromaku. Hal yang justru biasanya aku lakuka saat berada di dekatnya. Lalu kurasakan dia mencium ujung kepalaku, "Ayo kita sarapan," katanya dan melepas pelukannya. Dia menarik satu tanganku untuk mengikutinya.

"Ou t'es mon petit ange?!!!"

Terdengar suara keras dari ujung ruangan hingga aku merasa sedikit terselamatkan dari suasana canggung yang kurasakan. Kulihat seorang pria bule masuk dari pintu depan dan mendekat dengan cepat ke arah kami. Seorang lelaki awal empat puluhan yang tampak gagah dengan tubuh terbalut jas rapi dan jelas menunjukkan kelas. Dia terus melangkah masuk seraya menyunggingkan senyum lebar dan berseru, "Bienvenue en France my dear one! Ça fait longtemps que tu n'as pas visite!"

"Felix!!" Soni berseru senang dan menghambur ke arahnya.

Kalau menurutku Soni adalah cowok dengan fisik paling menarik yang pernah aku temui, maka orang yang dia panggil Felix tadi adalah versi dewasanya. Lelaki itu benar-benar mengagumkan. Sosoknya terlihat rapi, classy dan menawan. Tubuhnya ramping dan terawat dalam balutan jas mahal dan mewah. Sepatunya mengkilap tak tercela dengan rambut yang tersisir rapi. Sosoknya lebih mirip model sebuah biro hukum yang bonafid dan bergengsi.

"Felix, I want you to meet TJ!" kata Soni, berganti ke bahasa Inggris, saat mereka melepaskan pelukannya dan berpaling padaku. Soni kembali melangkah mendekatiku. Dia memeluk pinggangku dengan tangan kirinya, "TJ, ini pamanku. Jean Felix Damian Duainne. Felix, this is TJ and he can't speak French!" katanya dan menghadapkanku langsung pada pria tadi dengan kedua tangannya di pundakku.

THE MEMOIRS (a gay chronicle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang