Ch 7 (Bersamamu)

167 19 0
                                    

"Haahh~! Boring banget~" ujar aiyaz sembari menopang dagunya, menatap lesu ke arah luar jendela kaca di kamarnya

"Sungguh~ aku gak pernah suka libur semester karna itu hanya terasa membosankan! Maksudku apa yang ku dapat dari libur semester? Hanya rebahan dengan ditemani PS, minuman, dan cemilan, sendirian! Kenapa juga rumahku harus jauh dari pemukiman? Akukan juga ingin tau rasanya main dengan anak anak tetangga, membosankan~ hidup ini benar benar membosankan~" monolog aiyaz dengan kebosanannya, jangan lupakan nada malasnya juga.

Rakishi yang mendengar dari balik pintu pun hanya menggeleng gelengkan kepalanya beberapa kali sembari tersenyum.

Ia pun membuka pintu kamar anaknya yang tidak tertutup rapat itu dan masuk kedalam kamar sang anak, tentunya setelah mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Tak akan ada anak anak yang mau menjadi tetanggamu aiy, percayalah, ayah pernah mengalaminya" ujar sang ayah yang sudah duduk di ranjang anaknya, mendapati tanggapan itu, aiyaz pun mengernyit bingung sembari menatap sang ayah

"Kenapa pula begitu?" Tanyanya

"Mungkin karna mereka insecure" jawab sang ayah santai

"Soal?" Tanya aiyaz penasaran

"Kepintaranmu maybe?" Rakishi menjawab dengan nada bertanya

"Omong kosong!" Balas aiyaz yang kembali menatap pemandangan di luar jendela kamarnya, sang ayah pun hanya mendesah pasrah sebagai balasannya

"Ngomong ngomong aiy, kamu beneran gak mau ikut papa sama mama?" Tanya rakishi memastikan

"Gak" jawab aiyaz singkat

"Beneran nih? Kita mau ke london inggris lho. Meskipun papa dan mama kesana karna pekerjaan bersama bos dan istrinya. Tapikan kalo kamu ikut kamu bisa temani mama liburan bareng di sana" ujar sang ayah merayu rayu

"Gak ah! Pah~ kak marcel aja gak ikut, kenapa juga aku mau ikut? Pasti lebih membosankan lagi di sana plus melelahkan" balas sang anak kekeh

"Yaudah kalo gitu, berarti kamu di rumah aja sama pak dimas dan bibi melly ya, meski cuma supir dan pembantu, tapi mereka berdua adalah orang yang paling bisa papa percayai, jadi jangan nakal nakal, kalo ada apa apa langsung hubungi kak marcel, bibi melly, atau pak dimas, dan segera kasih tau papa. Oke?" Ujar sang ayah yang dibalas desahan lelah oleh sang anak sebelum memberikan tanggapannya

"Iya pah! Iya~"

Rakishi pun pergi meninggalkan kamar sang anak dan suasana pun kembali hening, tentunya aiyaz juga kembali meratapi kebosanannya di depan jendela kaca kamarnya.

***

"Hai aiy, lama tidak bertemu ya" ujar ezekiel dengan senyuman di wajahnya yang membuat aiyaz membelalakkan matanya, sepertinya aiyaz sedikit terkejut dengan kemunculan ezekiel di depannya secara tak terduga, dan lagi di funstation?

"Oh..um..h-hai~ hehe.." balas aiyaz dengan canggung karna suatu alasan.

Sepertinya aiyaz teringat dengan malam dimana ezekiel mabuk berat dan kemudian di tinggal pergi setelah di taruh di suatu gubuk hansip sekitar.

Jujur entah kenapa aiyaz malah merasa bersalah jika mengingat kejadian itu, apa lagi setelah ia mengingat hal pilu yang di katakan ezekiel di tengah kemabukannya malam itu

"Ngomong ngomong kau sedang apa disini?" Tanya aiyaz dan ezekiel bersamaan, mereka berdua pun nampak terkejut karna secara kebetulan bisa kompak dalam menanyakan pertanyaan yang serupa

"Melepas stress/melepas rindu" jawab aiyaz dan ezekiel yang entah kenapa kompakan lagi dalam bersuara, kedua anak itu nampak sama sama mengernyit bingung

Aiyaz [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang