Ch 14 (Perubahan)

133 13 1
                                    

"Bos..nyonya, ayo kita laporkan masalah tuan muda aiyaz yang waktu itu ke polisi, itukan sudah termasuk tindak kriminal kekerasan anak di bawah umur" celetuk melly pada rakishi dan astya yang sedang mengkhawatirkan nasip anak semata wayang mereka di tangan keluarga eackbert

"Laporkan gimana melly? Kita saja tak punya buktinya" balas rakishi yang di dukung anggukan astya

"Ada bos, saya ada buktinya" ujar melly yang membuat rakishi menatap serius.

Melly pun menunjukan sebuah video di ponselnya dan isi video itu merujuk pada kejadian saat keluarga eackbert berkunjung ke rumah mereka untuk membawa aiyaz pulang, terlebih saat aiyaz di pukul benar benar sangat jelas terrekam di sana

"Waktu itu saya sempat diam diam merekam semuanya dari balik pintu dapur bos, jaga jaga kalau nanti di perlukan buat tuntutan ke keluarga eackbert" ujar melly memberitahukan kronologi dari video yang di rekamnya

"Tapi sebaiknya jangan ke kantor polisi, aku yakin itu tidak efektif. Mereka punya koneksi di pemerintahan itu termasuk pengadilan dan kepolisian, jika kita langsung menyerahkan buktinya ke sana, bisa bisa kasusnya di tutup tanpa alasan yang jelas dan buktinya menghilang tanpa jejak" ujar astya menyuarakan opininya yang langsung di setujui oleh rakishi dan melly

"Begini saja, kita gunakan video itu untuk mengancam keluarga eackbert agar memberikan aiyaz pada kita, jika mereka tak mau maka kita akan menyebarkan video itu ke sosial media resmi. Mereka pasti tak berani menolak karna reputasi keluarga di pertaruhkan, jika reputasi mereka buruk, relasi yang terjalin juga akan ikut memburuk, dan itu posisi yang jelas tidak menguntungkan" ujar rakishi yang di setujui ke tiga orang di sana.

Pada akhirnya rencana itu berhasil dengan sempurna, mungkin karna memang tak pernah ada persentase kegagalan dalam rencana itu sejak awal.

Aiyaz pun kembali pada rakishi dan astya dengan bahagia, meski begitu ketidak stabilan mental pada aiyaz masih belum bisa di hilangkan.

Aiyaz masih takut kalau nanti keluarga eackbert mengambilnya kembali dan melakukan kekerasan padanya, ia masih tidak tenang di setiap harinya meskipun sudah bersama rakishi dan astya lagi.

Melihat hal itu tentu rakishi dan astya merasa sedih dan selalu mencoba yang terbaik untuk mengembalikan kondisi aiyaz seperti semula.

***

Di hari saat malam musim hujan, ruangan yang begitu gelap dan sepi, terdengar rintihan seorang anak yang tengah meringkuk di lantai gudang bawah tanah itu, ia terlihat begitu menyedihkan tanpa siapapun mengetahui kondisinya, dalam kegelapan itu, ia terus menyerukan kata "dingin, lapar, dan sakit" dengan suara pelan yang bergetar

Tak beberapa lama, terdengarlah suara langkah kaki yang tengah mendekat kearahnya, bersamaan dengan cahaya lentera yang terlihat mengambang di dalam jalan kegelapan itu, semakin dekat cahaya itu datang, semakin jelas juga siapa yang membawa cahaya itu, dan orang itu tidak lain ialah franz.

"Tuan muda, anda sudah bisa kembali ke kamar anda. Tapi tuan besar memberi syarat agar anda tak mengatakan apa pun tentang yang terjadi pada anda, beliau juga ingin anda bersikap biasa saja seolah anda tak kenapa napa, terlebih jika tuan muda aiyaz bertanya tentang keberadaan anda selama sebulan ini, anda di suruh menjawab sedang studi di luar kota sementara untuk menampah wawasan. Bisakah anda melakukan semua itu?" Tanya franz pada ezekiel selaku tuan mudanya

"Iya" itulah jawaban yang di berikan ezekiel dengan suara pelan karna kondisinya yang sedang tidak memungkinkan.

Bahkan hanya untuk bangun dari tidurnya dan duduk pun dia tak memiliki tenaga sama sekali, franz pun mengangkat dan menggendong ezekiel ala bridal style dan membawanya ke kamar ezekiel.

Aiyaz [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang