Selama waktu berlalu, aiyaz terus mencoba pdkt dengan ezekiel, meskipun usahanya belum membuahkan hasil karna dinding yang di bangun ezekiel di dalam dirinya begitu kokoh, aiyaz tetap berusaha.
Bukan tanpa alasan aiyaz berusaha menjalin hubungan baik dengan ezekiel, hal ini terjadi karna ia merasa ada sesuatu dalam diri ezekiel yang apa bila di sentuh akan langsung hancur berkeping keping.
Aiyaz tau bahwa ezekiel itu kesepian, bukan dalam artian dia tak mampu bergaul dan mencari banyak teman, tapi karna sesuatu telah membatasi pergerakannya, ezekiel tidak bebas, dia seperti terlihat merasa sesak akan hidupnya sendiri, dan hal itulah yang ingin aiyaz ketahui.
"Eji~" panggil aiyaz yang melihat ezekiel sedang duduk di atas rerumputan dan di bawah pohon besar yang rindang sembari memegang buku bacaan yang tebalnya setebal dokumen negara, tentunya masih dalam lingkungan sekolah juga mengingat sekokah aiyaz itu luasnya bukan main sehingga hutan pun ada di area dalam sekolah itu.
"Lagi apa?" Tanya aiyaz yang kini sudah duduk di samping ezekiel
"Baca buku" jawab ezekiel tanpa mengalihkan pandangannya dari buku tersebut.
"Wah~ kamu rajin sekali ya, tiap kali aku samperin pasti selalu megang buku. Dengar dengar katanya orang yang kerjaannya bacain buku terus itu fisiknya lemah lho"
"Pemikiran bodoh seperti itu kamu dapat darimana?" Tanya ezekiel masih tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang di bacanya itu
"Survei membuktikan!"
Ezekiel pun akhirnya mengalihkan pandangannya dari buku dan menatap wajah aiyaz dengan ekspresi datar sesaat sampai aiyaz dapat melihat seringaian di wajah ezekiel, entah kenapa aiyaz sedikit merinding.
"Mau di coba?"
Suatu tantangan yang membuat aiyaz akhirnya harus berduel basket dengan ezekiel, dan di luar dugaan, ternyata hasil telah membuktikan bahwa aiyaz kalah dari ezekiel meskipun dengan selisih yang beda tipis, tapi kalah tetap saja kalah.
"Woah~ ternyata kamu itu atlet berkedok kutu buku ya" ujar aiyaz yang tengah berbaring terlentang di tengah lapangan basket sambil berusaha mengatur nafasnya
"Makanya jangan menilai orang dari penampilannya!" Balas ezekiel yang tengah duduk ngangkang di samping aiyaz sembari meminum air mineral botol miliknya, tak lupa untuk menawarkannya juga pada aiyaz.
"Jangan berpenampilan seperti itu dong kalo gak mau dinilai dari penampilannya" balas aiyaz sembari menyambar botol minum dari tangan ezekiel dan langsung meminum air tersebut hingga tandas
"Benar juga" ujar ezekiel yang kalah debat.
Mereka berdua pun kembali ke kelas masing masing sebelum bel masuk berbunyi, tentunya setelah mereka berdua mengganti pakaian olahraga menjadi pakaian seragam wajib.
"Baik anak anak, hari ini ibu akan memberikan kalian tugas kelompok, buat dalam bentuk 4 orang, tugasnya adalah membuat karya seni luar biasa dari bahan sederhana, waktunya seminggu, jadi manfaatkan waktu dengan baik dan berdiskusilah pada teman sesama kelompok. Pelajaran ibu akhiri sampai sini, masih tersisa waktu 5 menit sebelum bel pulang berbunyi, silahkan membentuk kelompok dengan waktu yang ada" ujar guru tersebut yang kemudian pergi meninggalkan kelas.
Tepat setelah kepergian guru itu, aiyaz langsung di banjiri permintaan untuk gabung kelompok, hampir satu kelas memperebutkan aiyaz dan aiyaz tentu mau tak mau harus menghadapinya walaupun dengan canggung.
Untungnya sahabat karib aiyaz datang menolongnya di waktu yang tepat, siapa dia? Tentu saja alreska dan bastian, tapi entah kenapa ezekiel juga ikut nyempil untuk membantu aiyaz keluar dari masalahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aiyaz [End]
Fantasia(Malam Musim Dingin Yang Bersalju) Perusahaan story processing company (SP Group). Sebuah Perusahaan di luar nalar yang ada di negeri atlantis, perusahaan yang bekerja untuk mengubah alur dari suatu cerita novel jenis apa pun, dengan karyawan yang l...