Ch 12 (Ketidak Adilan)

121 17 0
                                    

Aiyaz terbangun dari tidurnya, seperti biasa, ia membiasakan cahaya yang masuk ke matanya dulu, setelahnya barulah ia tersadar bahwa ia tak tidur di kamarnya, dan langsung di buat terkejut juga saat melihat kakak sulungnya juga tertidur di sampingnya sambil memeluknya, lebih di buat terkejut lagi saat kakaknya tiba tiba saja membuka matanya di saat ia diam diam tengah memandangi wajah sang kakak sambil bertanya dalam hatinya

'kok bisa mirip banget sih? Apanya yang salah ya? Tapi aku yakin ini pasti salah! Seharusnya aku mirip taehyung'

"Sudah bangun?" Tanya felix pada sang adik, aiyaz nampak merespon dengan wajah datarnya terlebih dahulu

"Belum" jawab aiyaz dengan santainya

"Kalau begitu tidurlah lagi" jawab felix jelas membuat aiyaz kesal

"Ish! Gak punya mata apa? Jelas jelas aku udah bangun lho!" Balas aiyaz yang sudah terduduk di atas ranjangnya, begitu pun dengan felix

"Kalau gitu cepat mandi dan turun kebawah untuk makan malam, jangan lama lama!" Titah felix dengan wajah seperti biasa, datar dan dingin.

"Iya iya"

Aiyaz pun segera pergi ke kamar mandi yang ada di kamarnya untuk membersihkan dirinya, tak butuh waktu lama, ia pun telah selesai dari aktivitasnya dan langsung bergegas menuju ruang makan.

Terlihat semua orang yang menyambutnya dengan ramah, tapi itu tak terlalu di perhatikan aiyaz karna matanya tengah fokus memandang kursi yang lagi lagi kosong, terlihat jelas ekspresi aiyaz yang langsung berubah drastis menjadi sedih, pada akhirnya aiyaz pun makan dengan perasaan sedih, dan hal itu jelas akan mempengaruhi nafsu makannya.

Beberapa hari setelahnya aiyaz bertemu dengan ezekiel, tapi.... saat ia hendak menyapanya, selalu ada anggota keluarga yang tiba tiba mengajaknya untuk pergi ke suatu tempat atau melakukan sesuatu bersama, itulah yang membuat aiyaz selalu tak bisa menyapa ezekiel.

Aiyaz merasa hubungannya dan ezekiel semakin menjauh, kali ini dalangnya adalah kakak keduanya, entah kenapa kakaknya ini malah mengajaknya buat main game, tak ada masalah saat aiyaz menerima ajakan kakaknya untuk bermain game, yang jadi masalah adalah game yang akan di mainkan

"Kenapa harus game matematika yang harus membuat garis lengkung pakai rumus?" Tanya aiyaz dengan wajah datarnya karna tak ingin memainkan game seperti itu

"Biar kamu tambah pinter" jawab fedrick yang di akhiri dengan kecupannya di pipi aiyaz, membuat aiyaz berdigik ngeri

"Kak, kau jelas tau aku baru kelas 1 SMP, game itu jelas untuk materi seniornya X dan Y yang lagi caper bukan? Bagaimana caraku mencari rumusnya kalau aku saja belum pernah mempelajari materinya?" Ujar aiyaz melakukan unjuk rasa di depan kakak keduanya

"Oh astagah! Maafkan aku, kakak tidak tau kalau kau bodoh, karna itu kakak akan mengajarimu dulu baru kita main gamenya bersama setelah kau bisa" balas fedrick yang jelas membuat aiyaz kesal karna satu kata yang menyingung hati kecilnya

"Kak, aku beri tahu satu nasehat, jangan menjadi orang yang terlalu pintar. Ingat! Nikola tesla dan albert einstein meninggal karna memang sudah waktunya"

Mendengar hal itu aiyaz pun langsung di terjang oleh fedrick, terlihat fedrick yang tengah memukul adiknya dengan gemas karna ia tak bisa benar benar memukulnya

"Bisa bisanya! Darimana datangnya omong kosong itu?" Ujar fedrick bertanya tanya, mereka pun melanjutkan aktivitas ngegame yang tadi terhenti karna kebobrokan aiyaz

***

Di suatu pagi yang cerah, terlihat aiyaz telah berdandan rapi, dan sepertinya suasana hatinya sedang bahagia, terlihat dari dirinya yang tengah memandang pantulan cermin sambil sesekali merapikan style pakaian mahalnya

Aiyaz [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang