TEN

1.4K 154 4
                                    


Sorry for typo

Happy reading

_____________________


Matahari bersinar terang, hari sudah siang terlihat seorang gadis dan seekor rubah tengah berteduh dari teriknya matahari.

"Kenapa kita harus pergi ke desa srewa?" Tanya aileen sembari membaringkan tubuhnya di atas rumput.

Berbaring di Padang rumput yang luas, dengan hembusan angin yang sejuk dan pemandangan yang indah memberikan ketenangan pada aileen. Setelah sebulan lebih, akhirnya ia bisa melihat dunia barunya ini.

"Saya merasakan energi jahat di sana. Kita harus memeriksanya untuk mencegah sesuatu yang tidak di inginkan." Jelas sistem.

"Ya kau benar. Dan jika semuanya selesai aku akan terbebas dari takdir yang berat ini."

Setelah percakapan singkat itu, mereka berdiam diri dengan kegiatan masing-masing. Aileen dengan kegiatan tidurnya dan sistem  memandang aileen yang sedang tidur disampingnya.

'Maafkan kami karena telah memberikan tugas yang berat pada anda. Semoga anda bahagia selalu tanpa memikirkan orang lain.'

Ia kembali memandang luasnya Padang rumput dengan tiga ekor kecilnya  yang bergoyang-goyang begitu terlihat menggemaskan.

Satu jam lamanya aileen tertidur, ia kini merapikan penampilannya  dan akan melanjutkan perjalanan panjangnya. Butuh 2 bulan untuk sampai ke desa srewa jika menggunakan kereta kuda.

"Jangan lupa tutupi wajah dan rambut anda dengan benar."

"Aku tau. Ah rambut ini terlalu panjang, apa aku potong saja." Ucap aileen sembari menyentuh rambutnya yang panjangnya sepaha.

"Jangan macam-macam terhadap rambut anda."

Aileen menundukkan kepalanya untuk melihat sistem. "Kenapa? Bukankah lebih mudah untuk menutupinya jika rambutku pendek. Lagipula rambutku dulu hanya sepunggung tidak pernah sepanjang ini."

"Pokoknya jangan... Sangat di sayangkan jika harus di potong." Rengek sistem dengan matanya yang memelas.

Aileen terkekeh, ia merasa gemas pada sistem yang memandangnya dengan memelas.

"Baiklah karena kau terlihat menggemaskan aku tidak akan memotongnya." Ucap aileen sembari mengelus bulu sistem yang terasa halus.

Mendengar hal itu, membuat mata sistem berbinar senang.

"Kalau begitu ayo kita lanjutkan perjalannya tuan." Ajak sistem dengan penuh semangat. Saking semangatnya sistem bahkan mendahului aileen. "Ayo tuan cepat."

"Iya-iya."

Mereka pun melanjutkan perjalannya. Karena masih siang mereka memilih berjalan kaki untuk menikmati pemandangan yang ada.


Tap

Tap

Tap

Di sebuah lorong yang gelap terdengar sebuah langkah kaki, suara langkah itu menggema karena sepinya lorong itu. Setiap langkah yang diambilnya membawanya ke sebuah lukisan pedang yang menggantung di ujung lorong. Menggoreskan tangannya menggunakan belati yang di bawanya hingga meneteskan darah, mengoleskan darahnya pada lukisan pedang itu dan secara tiba-tiba muncul sebuah pintu rahasia yang menghubungkan ke sebuah ruangan di sebelah lukisan itu.

AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang