"Sebagai seorang raja, melihat rakyatnya menderita membuatku sedih, banyak kehancuran yang mulai muncul ke permukaan akibat bangkitnya kegelapan, dengan adanya kau di sini aku menaruh harapan padamu." Georgio begitu berharap dengan Aileen.
"Saya akan membantu sebisa mungkin."
Aileen tidak tahu harus bicara apa, di depannya seorang pemimpin thavmata berdiri, membuat Aileen gugup setengah mati.
"Kalau boleh tahu, siapa namamu?" tanya Georgio.
Dengan penuh kesopanan Aileen menjawab. "Nama saya Batari Aileen Marbella, yang mulia."
Lagi-lagi Georgio tersenyum, ia membalikkan badannya berjalan kembali ke arah singgasananya. Namun, sebelum itu. "Besok temuilah aku di perpustakaan, ada sesuatu yang ingin kubicarakan secara pribadi denganmu."
"Baik yang mulia."
"Kalian bisa beristirahat." Georgio menatap Eros. "Antarkan dia ke kamarnya."
Eros mengangguk, mengiyakan perintah ayahnya. "Baik yang mulia."
Secara alami mereka berlima beserta blueberry meninggalkan aula.
****
Ketika Aileen dan yang lainnya pergi, mereka yang masih ada di aula kembali berbicara.
"Tak kusangka jika orang yang di takdirkan itu seorang wanita," ucap salah seorang yang ada disana.
"Memangnya kenapa jika dia seorang wanita?"
"Tak ada. Hanya saja... apakah dia sungguh bisa mengalahkan kegelapan? Dengan tubuhnya yang kecil itu?" ujar salah satu menteri yang sudah berumur, secara tersirat dia meremehkan aileen.
Rosaline yang merupakan kepala keluarga Oliver, yang sedari tadi mendengar ocehan itu merasa kesal. Sebagai seorang wanita ia tidak terima jika kaumnya di remehkan begitu saja tanpa melihat kemampuannya.
Muak dengan ucapan pria tua itu, Rosaline mendekat ke arahnya. "Saya rasa anda tidak boleh meremehkannya begitu saja, tuan Zain."
Zain yang tadinya berbicara itu terlonjak ketika Rosaline mendekat padanya.
"Sepertinya anda salah paham, bagaian mana saya meremehkan wanita itu, nyonya Rosaline?" Tanya Zain sembari tersenyum remeh.
Rosaline mendengus ketika Zain mengelak. "Mungkin karena sudah berumur anda jadi tidak mengerti, jika ucapan anda itu meremehkan seseorang,"
Zain mengepalkan tangannya kesal.
"Sebaiknya anda tidak terkejut ketika melihat kemampuan wanita yang anda remehkan tadi." Rosaline pergi dari sana setelah membuat Zain kesal.
Rosaline kembali ketempat dia berada tadi, tempat berkumpulnya pemimpin klan kuno.
"Mereka sungguh menyebalkan!" desis Rosaline.
Killian menghela nafasnya. "Sebaiknya kau menahan emosimu."
"Hee...? Bagaimana aku bisa menahan emosi, jika pria tua itu berbicara sembarangan, cih!" sungut Rosaline.
Gerald hanya berdiam diri saja, ia tidak berani jika ikut campur, dan juga Gerald masih segan karena merupakan kepala keluarga termuda di antara mereka.
'aku harus berbicara pada Rhodes nanti.' batin Gerald.
****
"Kau bisa beristirahat di sini." Eros membawa Aileen ke kamar yang cukup mewah untuk tempat Aileen beristirahat.
"Terimakasih,"

KAMU SEDANG MEMBACA
AILEEN'S WORLD
FantasyJANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW YA^.^ "Transmigrasi ya? sungguh sulit dipercaya." Aileen "Anda terpilih untuk membantu dunia ini dari kegelapan, tuan." Sistem "Kau tahu? hanya kau yang dapat membuatku menjadi gila seperti ini." Icarus "Aku akan melindun...