twenty four

176 22 1
                                    

Happy reading




___________________________


Aileen terus memandang ke arah perginya Icarus dan Rhodes, termenung dalam diam. Hingga perkataan nenek penjaga kios membuat Aileen mengalihkan perhatiannya.

"Hanya dengan perhatian kecil, terkadang seseorang mudah tergila-gila," ucap sang nenek penuh makna.

Aileen mengerutkan keningnya, tak mengerti maksud dari nenek, "maksud anda?" Tanya Aileen.

"Anda akan tahu nanti," ujar nenek yang membuat Aileen semakin bingung, tangannya tampak mencari sesuatu dari saku pakaiannya.

Aileen hanya mengamati kegiatan nenek itu.

"Ini."

Sebuah anting jenis stud earrings tampak indah dengan batu berlian berwarna merah delima.

"Anting?"

Nenek itu mengangguk sembari meletakan anting itu di tangan Aileen.

"Kenapa anda memberikan saya anting nek?" Tanya Aileen penasaran.

"Anggap saja ini bonus karena sudah membeli gelang," ujar nenek.

Aileen menerima anting itu dan membuat sang nenek senang.

"Anting itu tidak bisa menyimpan sihir, tapi mereka saling terhubung," jelas nenek.

Aileen yang mendengar itu seperti mendapatkan pencerahan, 'saling terhubung?' tanya Aileen dalam hati.

"Nenek yakin memberikan saya anting ini?" Aileen memastikan kembali pada nenek itu.

"Tentu saja, kau bisa memberikan pada yang lain jika mau."

"Kalau begitu terima kasih nek," ucap Aileen berterima kasih. Aileen menyimpan anting itu di saku, sepertinya Aileen tahu siapa yang cocok dengan anting itu.

"Sepertinya saya harus menyusul teman saya, sekali lagi terima kasih nek," pamit Aileen.

"Sama-sama."

Segera Aileen pergi dari kios itu setelah membungkuk sebentar pada sang nenek. 

Setelah Aileen tak terlihat lagi, nenek itu bergumam pelan, "perasaan memang tidak ada yang tahu, jika kita tidak bisa mengendalikannya, perasaan itu bisa menjadi bumerang untuk diri sendiri. Kau harus menjaga perasaan itu tetap terkendali, Batari Aileen Marbella."

Setelah bergumam seperti itu, tanpa disadari siapapun nenek itu beserta kiosnya menghilang tiba-tiba seakan tidak pernah ada.




****




"Kau sungguh kekanakan, kau tahu itu kan?" Ujar Rhodes pada Icarus yang sedang duduk di bawah pohon, memperhatikan orang-orang berlalu lalang.

Icarus hanya melirik Rhodes sekilas dan kembali melihat orang-orang, tidak menghiraukan kedatangan Rhodes.

Rhodes tampak dongkol bisa di lihat dari wajahnya yang menekuk di balik tudung jubahnya.

Rhodes mengangkat salah satu tangannya. "Kau merasa cemburu? Karena Aileen memberanikan gelang ini?"

Icarus sekali lagi melirik Rhodes, lebih tepatnya ke arah gelang yang dipakai Rhodes.

AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang