nineteen

366 43 7
                                    

____________

Aileen berlari cukup kencang, setelah mendengar suara teriakan dari arah blueberry berada. Yunan yang berada dibelakang mencoba mengejar Aileen yang berlari kesetanan hingga terkadang membuat Aileen terjatuh.

"AILEEN! TUNGGU!" Yunan berteriak memanggil Aileen, namun sepertinya Aileen tidak mendengarnya.

Yunan terus mengejar Aileen, saat jarak mereka sudah dekat Yunan langsung mencekal tangan Aileen hingga membuat Aileen berhenti berlari.

Nafas Aileen terengah-engah karena Aileen sudah berlari cukup lama. Aileen terdiam dengan tangannya yang masih di genggaman oleh Yunan.

"Tenang Aileen... Mungkin itu suara dari orang lain." Yunan mencoba menenangkan Aileen.

"Tenang? Apa kau melihat orang lain selain mereka di sekitar sini? Tidak ada kan!" Ucap Aileen dengan suara cukup tinggi, Matanya menatap tajam pada Yunan.

Yunan terdiam, benar apa yang diucapkan Aileen, Yunan tidak melihat warna kehidupan orang lain selain yang bersama blueberry. Namun Yunan mencoba bersikap tenang.

"Ini pasti ada hubungannya dengan orang yang tertutup kabut hitam itu." Aileen mengusap wajahnya kasar. "Maaf... Aku.. hanya panik." Sesalnya.

"Tak apa, aku tahu kalau kau panik. Tapi kita tetap harus tenang dan waspada, karena kita tidak tahu ada kejadian apa disana." Ucap Yunan dengan lembutnya.

Aileen mengangguk. Ia panik karena suara itu, karena mungkin saja terjadi sesuatu yang buruk pada blueberry. Di dunia ini Aileen hanya memiliki blueberry dan yang mengenal dirinya. Jika sebelumnya, walau mereka berpisah Aileen masih bisa merasakan energi blueberry walau tidak tahu dimana keberadaannya. Tapi sekarang, energi blueberry mulai tidak terasa padahal jarak mereka tidaklah jauh.

"Ayo." Ajak Yunan.

Aileen mengangguk kembali, tapi sekarang ia mulai tenang.

Mereka berlari pelan dengan tetap waspada pada sekitar.

Lari mereka terhenti setelah melihat apa yang terjadi. Mata mereka melotot, terkejut melihat pemandangan naas didepan mereka.

Segerombolan orang tergeletak ditanah dengan tubuh yang penuh luka, bahkan tidak sedikit ada bagian tubuh mereka yang terpotong.

Lidah Aileen kelu, tidak bisa bersuara terutama saat melihat blueberry bersandar tidak berdaya di dahan pohon yang tumbang. Seorang pria berdiri didepan blueberry dengan tangannya yang mengangkat pedang, dan siap kapan saja menebas blueberry.

Aileen yang menyaksikan itu tidak tinggal diam saja, ia bergegas berlari kearah blueberry, tak peduli pada hal lain selain menyelamatkan blueberry.

Blueberry menatap sayu pada pria yang berdiri didepannya, tubuhnya begitu lemas tidak bisa bergerak, akibat energinya yang melemah dan  karena terlempar tadi.

Pantas saja ia merasa aneh pada Rhodes, ternyata dia kambuh. Dia membantai lagi bawahannya dan hanya tersisa tangan kanannya saja, tapi setelah ditendang Rhodes, tangan kanannya itu langsung melarikan diri dan meninggalkannya.

'dasar tidak berperikehewanan!' batinnya kesal.

Rhodes mengangkat tangannya yang menggenggam pedang itu, dia layangkan pedangnya itu ke arah blueberry, dengan mata merahnya yang memandang tajam pada blueberry. Sebelum pedang itu mengenai blueberry, seseorang memeluk blueberry dengan erat.



AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang