TWELVE

1K 125 27
                                    

Sorry for the typos

Happy reading

_____________________


Angin yang berhembus menerpa dua sosok manusia yang berada di bawah pohon.

"Kenapa?" Tanya Aileen.

"Apanya yang kenapa?"

"Kau pasti mengerti maksudku."

Pria itu terkekeh, kakinya melangkah mendekati Aileen yang masih bersandar di pohon. "Aku butuh bantuanmu!"

Aileen mengernyitkan alisnya bantuan apa yang pria itu maksud.

"Bantuan apa?"

"Begini, aku memiliki teman yang sakit dan dia hanya bisa disembuhkan olehmu." Jelas rocky

"Memangnya kau tau darimana jika aku bisa menyembuhkan temanmu itu?"

"Tentu saja dari temanku sendiri."

"Lalu temanmu tau darimana?"

"Tentu saja tau sendiri."

"Mana bisa seperti itu."

"Tentu saja bisa! Temanku istimewa!"

Mereka berdua terus berdebat sedangkan blueberry yang melihatnya hanya berdiri diri saja. Karena menurutnya ini menarik jadi ia tidak menghentikan adu mulut antara mereka berdua.

Posisi mereka berdua kini saling berhadapan. Karena tubuhnya yang lebih pendek dari pria itu, membuat Aileen harus mendongak keatas hingga membuat lehernya sakit. Rocky sendiri harus menunduk kebawah untuk menatap lawan bicaranya yah walaupun wajahnya tak terlihat.

"Jangan bilang kau itu sebenarnya ingin menculikku kan!" Tuduh Aileen.

"Enak saja. Untuk apa aku menculik mu."

"Tentunya bukan untuk hal baik. Karena ada masalah di desa ini kau jadi mencari kesempatan untuk menculik gadis-gadis kan."

"Haaa...  jika memang aku seorang penculik yang akan ku culik pasti gadis cantik."

"Jadi maksudmu aku jelek!"

"Jika kau menutupi wajahmu seperti ini semua orang pasti akan mempertanyakan wajahmu itu. Dan aku tidak pernah mengatakan kalau kau itu jelek." Yah rocky tidak berpikir jika gadis yang ada di depannya ini jelek. Yah dari suaranya saja Rocky malah berpikir kalau dia itu cantik.

Sungguh jika bukan karena temannya itu, Rocky tidak ingin melakukan hal ini.

"Sungguh aku membutuhkan bantuanmu. Jika kau membantu temanku mungkin dia akan mengabulkan semua permintaanmu." Mohon Rocky.

"Baiklah."

"Kumoh- eh apa?" Kagetnya.

"Kubilang baiklah." Ucap Aileen.

"Sungguh? Akhirnya. Terimakasih terimakasih hahahah." Rocky sungguh senang. Bahkan saking senangnya ia sampai memeluk Aileen.

Terkejut karena di peluk secara tiba-tiba dan lebih terkejut lagi melihat sosok yang di cari cari berada di belakang Rocky, membuat Aileen secara refleks mendorong Rocky dengan keras.

Brukk

"Aw pantat seksiku." Ringis rocky.

Tak mengindahkan ringisan Rocky, ia langsung mengejar sosok itu yang kini terlihat menjauh. Namun, sebelum Aileen berlari jauh, tangannya ditarik terlebih dahulu.

AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang