twenty two

199 24 3
                                    


Happy reading

___________________________

Drap

Drap

Drap

Suara langkah kaki yang berasal dari Gerald menggema di lorong yang sedang ia lewati saat ini. Kakinya terus ia ayunkan, tujuannya sekarang ialah ruang kerja raja Georgio.

Setelah beberapa saat, Gerald berdiri di depan pintu tempat yang ia tuju. Di depan pintu itu berdiri dua ksatria yang berjaga. Mendekat ke salah satu ksatria dan memberitahu tujuannya kemari.

Segera ksatria itu membukakan pintu untuknya, melangkah masuk dan terlihatlah seorang pria paruh baya yang merupakan penguasa thavmata tengah memandang birunya langit, di usianya yang hampir setengah abad itu dirinya masih terlihat gagah dan berwibawa. Gerald berdiri di belakangnya, membungkuk memberi hormat.

Georgio membalikan badannya, mata birunya yang merupakan simbol kerajaan menatap dalam pria yang menjadi kepala keluarga termuda setelah terjadinya insiden yang merenggut kebahagiaannya. Georgio mendekati Gerald dan menepuk pundak yang menanggung beban berat itu.

"Lemaskan tubuhmu tak perlu tegang, aku hanya ingin berbicara santai denganmu," ujar Georgio.

"Baik yang mulia,"

Raja Georgio mendudukkan dirinya di kursi yang ada di ruang itu dan menyuruh Gerald untuk duduk mengikutinya.

Georgio memperhatikan raut wajah Gerald yang terlihat banyak pikiran, ia tahu apa yang dipikirkan olehnya apalagi jika bukan berhubungan dengan adiknya. Di usia yang masih sangat muda Gerald harus memimpin keluarganya dan harus menanggung semua resiko yang ada, bahkan sampai tidak memikirkan dirinya sendiri.

"Apa kau sedang memikirkan adikmu?" Tanya Georgio pada Gerald.

Gerald mengangguk, mengiyakan pertanyaan Georgio. Beberapa hari ini Gerald memang terus mengkhawatirkan keadaan adiknya, ia tak tahu harus melakukan apalagi untuk menghentikan kutukan yang ada pada adiknya itu. Sudah berbagai cara yang Gerald cari mengenai kutukan itu, tapi tidak ada satupun yang membuahkan hasil. Gerald dibuat frustasi olehnya.

"Pangeran Eros ada bersama Rhodes." Georgio mendapat kabar pagi ini jika Eros berada di kediaman warren.

Perkataan raja Georgio membuat Gerald sepenuhnya fokus pada Georgio, "pangeran Eros? Kenapa pangeran Eros berada dikediaman saya yang mulia?"

Mata kelabu Gerald menatap dengan perasaan ingin tahu. Georgio yang melihat itu terkekeh ringan tidak meninggalkan wibawa dalam dirinya.

"Pangeran mencari orang yang di ramalkan, kau tahu itu kan?" Melihat Gerald mengangguk, Georgio melanjutkan ucapannya, "pangeran Eros sudah menemukan orang itu dan sepertinya orang itu bisa menyembuhkan Rhodes."

Sebuah harapan terpampang di mata Gerald, binar bahagia terlukis di wajah tampannya mendengar apa yang di sampaikan Georgio. Sebuah keinginan yang selama ini dicari mungkin akan terlaksana dan angan-angannya mungkin menjadi nyata.

Georgio tersenyum saat Gerald tampak senang mendengar ucapannya. Eros dengan detail memberi laporan padanya dan akan membawa orang itu ke istana, walau tidak memberitahu bagian penampilannya.

AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang