twenty one

244 28 3
                                    

Happy reading

_______________________

Pria berambut coklat itu membungkuk di belakang Rhodes.

"Maaf karena saya datang tiba-tiba."

Rhodes membalikan badannya, kedua tangannya ia masukkan kedalam saku celananya. "Langsung saja ke intinya, Evan!"

"....Saya sudah memberitahu tuan gerald tentang keadaan anda." Jelas Evan dengan lantang.

Rhodes menyipitkan matanya, menghampiri Evan dan berdiri disampingnya. "Katakan padanya, tak perlu mengkhawatirkanku. Tanpa obat itu aku akan baik-baik saja."

Setelah mengatakannya, Rhodes berlalu dari sana.

"Apa karena gadis itu?" Tanya Evan dengan penasaran. Evan sudah berada di lorong itu tepat saat Aileen dan Eros keluar. Evan bersembunyi hingga yang lainnya pergi dari sana. Evan mungkin tidak melihat siapa saja yang ada disana, namun Evan mendengar beberapa suara familiar kecuali suara seorang perempuan.

Pertanyaan yang di lontarkan oleh Evan, membuat langkah Rhodes terhenti. "Ya! Dan jangan pernah mencari tahu apapun tentangnya!" Rhodes melanjutkan langkahnya hingga sosoknya tak terlihat lagi oleh mata hitam Evan.

Keesokan harinya.

Setelah menyelesaikan sarapan mereka, Aileen mengajak Rhodes untuk berbicara empat mata. Rhodes menganjurkan untuk berbicara di taman saja dan di setujui oleh Aileen.

Saat dalam perjalanan ke taman, Aileen hanya bisa menghembuskan napasnya, karena Icarus, Eros, Yunan dan juga blueberry terus mengikuti mereka dari belakang.

Menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya. "Bisakah kalian berhenti mengikuti kami?" Tanya Aileen dengan nada kesal.

Rhodes mengangguk menyetujui ucapan Aileen.

"Tidak!" Dengan kompak mereka bertiga menjawab tidak membuat Aileen pening.

"Hahhh..." Aileen melirik kearah blueberry. "Bluee...."

Blueberry mengangkat satu alisnya, seolah mengatakan apa.

Aileen memutar bola matanya. "Sudahlah, ayo Rhodes." Ajak Aileen.

Rhodes dengan senang hati mengekor dibelakang Aileen. Mereka semua yang mengikuti Aileen dibelakangnya terlihat seperti anak ayam yang mengikuti induknya.

Sampailah mereka disebuah gazebo yang terlihat indah dengan warna putih yang menyatu dengan taman. Tanaman rambat mengelilingi pondasi gazebo itu.

"Kalian menjauh lah, beri kami waktu." Mereka menatap Aileen tidak terima. "Tidak ada penolakan!" Lanjut Aileen dengan tegas.

Dengan kaki berbulunya yang kecil, blueberry melangkah mendekati Aileen dengan riangnya.

"Awasi mereka blue." Setelah mengatakan itu, Aileen duduk di kursi yang ada dalam gazebo disusul oleh Rhodes.

Blueberry menatap Aileen tidak terima, tapi Aileen tidak mengindahkan tatapannya.

Karena ini masalah pribadi, Aileen berpikir jika pembicaraan mereka dilakukan berdua saja.

Dengan langkah berat, blue mendekat pada Icarus, Eros, dan Yunan. Blueberry menatap mereka bertiga dengan tajam.

Icarus dan Eros menatap blueberry dengan senyum mengejek, terutama Icarus dia terlihat begitu senang. Blueberry yang melihatnya sangat kesal. Yunan, dia hanya diam saja memperhatikan Aileen yang tengah berbicara dengan Rhodes.

AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang