twenty three

158 23 2
                                    

Happy reading

_____________________________




Karena perjalanan menuju istana cukup jauh, mereka sesekali melakukan teleportasi untuk mempersingkat waktu.

Mereka terus berkuda dengan sesekali beristirahat. Selama mereka berkuda, Aileen merasa aneh dengan suasana sekitar sepanjang perjalanan.

Kini mereka beristirahat di pinggir danau yang tampak indah saat sinar matahari memantul ke danau, terlihat berkilauan. Icarus dan yang lainnya membawa kuda mereka untuk minum, mereka juga membasuh wajah, sangat menyegarkan saat air itu menyentuh kulit mereka.

Aileen menunggu di bawah pohon, mengamati kegiatan para pria. Cuaca di siang ini begitu cerah tak terlihat awan gelap di langit biru.

Aileen memejamkan matanya sejenak menikmati hembusan angin yang membelai wajah cantiknya.

Eros yang sedang membantu kudanya itu menolehkan kepalanya kebelakang saat tidak merasakan pergerakan apapun dari Aileen, dapat Eros lihat jika Aileen tertidur dengan tenang. Eros membawa kuda itu dan mengikatnya di pohon, lalu mendudukkan dirinya di samping Aileen yang tengah memejamkan matanya itu.

Eros memandang Aileen dalam diam, menelusuri setiap inci wajah Aileen. Bulu matanya yang lentik panjang, hidung yang kecil tapi mancung, bibirnya yang sedikit tebal di bawah terlihat menggoda. Eros menggelengkan kepalanya karena berpikir yang tidak-tidak, kembali memperhatikan Aileen yang tampak tenang dalam tidurnya.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, Eros yang selama ini merasa kesepian entah mengapa sejak bertemu dengan Aileen ia merasa kekosongan dalam hatinya sedikit demi sedikit terisi. Belum genap 3 hari mereka bertemu, namun Eros sudah nyaman berada di dekat Aileen.

Eros yang sudah cukup lama memandangi Aileen mulai ikut memejamkan matanya, senyum kecil terbit di wajah tampannya.





*****





Selama memberi kuda minum, Icarus telah memperhatikan Aileen dari awal hingga tertidur dengan tenang itu. Icarus terus mengawasi berjaga-jaga jika terjadi sesuatu, hingga Eros menghampiri Aileen dan duduk di sampingnya membuat Icarus memicingkan mata emasnya. Tidak biasanya pria yang selalu terlihat bosan itu mendekati seorang wanita.

Icarus tetap berdiam diri, matanya tidak lepas dari Aileen dan Eros. Jika di perhatikan dengan seksama ada tatapan tak rela melihat Eros dan Aileen berdekatan dengan jarak yang cukup intim.

Icarus menyentuh dadanya yang terasa nyeri, 'ini... tidak boleh terjadi,' batinnya.

Yunan duduk di tepi danau bersama blueberry, mereka sama-sama menatap hamparan air yang melimpah yang ada di depan mereka, mereka sedang memikirkan sesuatu terlihat dari raut wajah Yunan dan blueberry yang mengkerut.

Blueberry menghela napas dan sesekali menoleh ke belakang, ke arah tuannya berada lalu kembali menghadap depan lagi. Entah apa yang di pikirkan olehnya, blueberry tampak begitu pusing. Yunan yang duduk di sebelahnya mengerutkan alisnya bingung, rubah yang selama ini di cari oleh Aileen terlihat aneh di mata Yunan.

Yunan dan blueberry menikmati pemandangan yang ada di depan mereka dengan isi pikiran yang berbeda, tak ada suara yang keluar dari mulut Yunan.

Semua orang tampak sibuk dengan urusan masing-masing, Rhodes pun sibuk mengasah pedang yang selalu di bawanya. Pedang peninggalan ayahnya yang dijaganya sepenuh hati itu tampak tajam dengan ujung pedang yang begitu runcing.

AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang