twenty eight

47 9 2
                                    



Aileen mengangguk, mengerti akan ucapan blueberry. Sepertinya ada yang ingin blueberry bicarakan, dan tidak ada seorangpun yang boleh mengetahuinya.

Mereka berjalan beriringan, mungkin karena hari mulai gelap, sepanjang mereka berjalan tidak terlihat seorangpun di lorong.

'apa yang ingin kau bicarakan?' tanya Aileen pada blueberry dengan wajah serius.

Blueberry berjalan disamping Aileen, matanya fokus kedepan. 'saat berkeliling tadi, saya merasakan energi kegelapan walau hanya sedikit.'

'kegelapan? Bagaiman bisa? Bukankah istana ini dilindungi oleh sihir cahaya?' tanya Aileen.

Saat sampai di istana, Aileen merasakan sihir cahaya yang kuat, yang mengelilingi istana.

'kemungkinan karena Rhodes berada disini.' ucap blueberry melirik kebelakang.

Aileen menghentikan kakinya, tepat didepan kamarnya. Untuk beberapa saat Aileen terdiam.

"Rhodes?" Panggil Aileen.

"Ya, Aileen." Jawab Rhodes yang berdiri di belakang Aileen.

"Sejak kapan kau berada di belakangku?" Tanya Aileen pada Rhodes, ia masih di posisinya berdiri di depan pintu kamar, membelakangi Rhodes.

"Baru saja," gumam Rhodes.

Aileen membalikkan badannya, menghadap Rhodes yang berdiri tegak. Kondisi Rhodes saat ini, Aileen merasa aneh.

"Kau baik-baik saja?" tanya Aileen memastikan.

Rhodes menggeleng, "tidak, energinya hilang."

'karena kutukan dalam dirinya berasal dari kegelapan, saat sampai disini, sihir dari istana dan kutukan darinya saling menyerang, membuat tubuhnya tidak stabil.' jelas blueberry saat melihat keadaan Rhodes.

'pantas saja, jadi dia menahannya sedari awal.'

'ya, dia mungkin akan tersiksa jika tidak menerima energi dari anda." ujar blueberry.

"Rhodes, apa kau pernah ke istana sebelumnya?" Tanya Aileen pada Rhodes.

Rhodes mengangguk lemah.

"Kapan itu?"

"Saat kecil, saat umur 7 tahun. Itu terakhir kali aku pergi ke istana."

Aileen berpikir, jika Rhodes pernah ke istana kenapa sekarang dia menjadi seperti ini? Apa selain itu, ada alasan lain Rhodes menjadi seperti sekarang.

'mungkin saat itu kutukannya belum bangkit, jadi dia masih bisa masuk ke istana dengan mudah.'

"Kapan kutukanmu bangkit, Rhodes?" Tanya Aileen seraya menatap mata merah Rhodes yang tampak sayu.

"8 tahun, tepat setelah 4 bulan aku pergi ke istana." Jawab Rhodes.

Rhodes menatap Aileen dengan sayu, sebelum tubuh besarnya ambruk kedalam pelukan Aileen.

Bruk

"Rhodes?"

"Rhodes?" Panggil Aileen sembari menepuk pipi Rhodes pelan.

Aileen menyentuh dahi Rhodes, dan merasakan suhu tubuhnya panas. Tubuh Rhodes bahkan bergetar menahan sakit.

"Blue, panggil pelayan atau siapapun yang bisa menolong." Pinta Aileen pada blueberry dengan sedikit panik.

Blueberry mengangguk, ia berlari mencari pertolongan.

Aileen membuka pintu kamarnya, ia mencoba membopong Rhodes untuk masuk ke kamarnya. Karena tubuh Rhodes yang besar, Aileen lumayan kesusahan saat membawanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang