seventeen

376 43 7
                                    

"Kalian yakin akan pergi sekarang? Sebentar lagi malam tiba." Tanya kepala desa pada Aileen dan Yunan.

Aileen dan penduduk yang lain berada di gerbang desa, mereka berkumpul untuk mengantar Aileen pergi. Yunan memutuskan mengikuti Aileen, selain karena janjinya, Yunan juga ingin menjelajahi seluruh benua.

"Saya sudah harus pergi pak kepala."

"Kau bahkan tidak mengambil hadiahnya."

"Lebih baik hadiahnya digunakan untuk hal lain."

"Baiklah! Hati-hati di jalan."

"Terimakasih!"

Aileen dan Yunan mulai menjauhi desa, namun sebelum itu seseorang memanggil nama Aileen.

"AILEEN..." Panggil Rocky.

Aileen menoleh dan mendapati Rocky tengah memeluknya. "Kenapa?" Tanya Aileen pelan.

Rocky menggeleng dan terdiam beberapa saat. "Pertemuan kita memang singkat, tapi aku senang kita pernah bertemu."

Aileen membalas pelukan Rocky, tangannya mengelus kepala Rocky. "Sampai jumpa lagi." Aileen melepas pelukan Rocky dan tersenyum.

Rocky membalas senyum Aileen dan mundur beberapa langkah, tangannya ia lambaikan pada Aileen. Aileen melanjutkan langkahnya, sedangkan Yunan menatap Rocky dalam.

"Terimakasih untuk semuanya!" Ucap Yunan pada Rocky dan di balas ancungan jempol.

Rocky terus melambaikan tangannya hingga mereka berdua tak terlihat oleh mata.

Puk puk puk

Seseorang menepuk punggung Rocky.

"Cinta memang datang dan pergi." Ucap Maryam. Rocky yang mendengarnya menatap bingung pada Maryam.

"Apa?"

"Kenapa kau tidak ikut dengan mereka?" Tanya Ella pada Rocky.

"Kalian akan kerepotan jika tidak ada aku di sini!"

"Mau susu?" Kini Megan yang bertanya.

"Aku bukan anak kecil." Sebal Rocky sembari meninggalkan tempat. "Ada apa dengan ibu-ibu itu?" Gumam Rocky.

"Padahal saat kecil dia sangat imut." Ucap Ella yang di setujui dengan anggukan Megan dan Maryam.

3 hari kemudian.

"Paman! Apa yang sedang paman lakukan?"

"Kenapa paman tidak ikut ka Aileen dan ka Yunan?"

"Apa mungkin paman tidak di ajak?"

"Paman pasti kesepian."

Sedari tadi, Rocky yang tengah bersantai dibawah pohon itu terus di ganggu oleh seorang anak laki-laki yang entah kenapa terus berkeliaran di sekitarnya. Pertanyaan-pertanyaan terus dilontarkan olehnya pada Rocky.

"Bocah! Bisa kau diam?" Tanya Rocky penuh tekan.

Anak itu hanya menggeleng dengan polosnya.

'aaarrrrgggggggg' teriak Rocky dalam hati.

"Paman ingin buang air besar ya? sampai membuat ekspresi jelek seperti itu?" Celetuk anak itu dengan tersenyum manis.

Sudut mata Rocky berkedut mendengar ucapan anak itu. "Kau dan ibumu sama-sama menyebalkan ya!"

"Terimakasih."

"ITU BUKAN PUJIAN..." Bisa bisa Rocky cepat tua karena meladeni bocah ini. "Kenapa kau terus mengekoriku hah?"

AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang