fourteen

768 76 3
                                    

Sorry for the typos

Happy reading

____________________


"Karena suara jeritan yang menggelegar, membuat semua warga terbangun dan mencari asal jeritan itu. Ketika mereka datang, mereka melihatku pingsan disamping mayat ibuku yang terlihat hangus terpanggang. Dan karena kejadian itu semuanya memutuskan untuk meninggalkan desa. Ketika terbangun aku sudah berada dalam kereta dan sat itu aku sudah tidak bisa melihat." Jelas Yunan dengan raut wajah sendu.

"Kau meninggalkan desamu dan datang kesini?" Tanya Aileen.

Yunan mengangguk.

"Saat itu juga aku bertemu dengannya dan setelah itu kami berteman hingga sekarang." Ucap rocky.

"Pertemanan yang indah."

"Hehe."

Melihat wajah Yunan yang sedih membuat Aileen merasa bersalah. "Maaf, karena aku kau harus mengingat masa lalumu yang menyakitkan."

"Tidak, bagaimanapun aku harus menceritakannya."

"Jadi bagaimana kau menyembuhkannya, Aileen?" Tanya rocky.

"Hmm.. karena ini kutukan dan bukan racun, mungkin aku membutuhkan beberapa waktu." Jelas Aileen.

"Baiklah tidak perlu terburu-buru. Kau berada disini juga karena ada urusan kan!"

"Apakah urusanmu itu tentang anak-anak yang hilang?"

Aileen mengangguk atas pertanyaan Rocky.

"Untuk memenangkan pertandingan, kau harus mengetahui medannya dulu. Jadi, aku akan membantumu berkeliling ke tempat yang berpotensi menjadi persembunyian penculik itu."

"Terima kasih."

Sudah beberapa hari Aileen berada di desa ini, dan selama itu, ia mulai mencari petunjuk tentang penculikan dan cara menyembuhkan Yunan.



*****


"Kau lihat? Disana tempat biasanya anak-anak bermain." Ucap Rocky sembari menunjuk kesebuah taman kecil, dimana terlihat anak-anak yang tengah bermain bersama.

Aileen melangkah maju, menghampiri anak-anak yang tengah bermain itu. Mereka yang tengah bermain itu menghentikan kegiatannya ketika melihat seseorang berjalan menuju kearah mereka.

"Hallo..." Sapa Aileen kepada anak-anak itu.

Pipi mereka bersemu, melihat wanita yang sangat cantik dengan pakaian sederhananya menyapa mereka.

"Wahh.. kakak cantik sekali." Ucap salah satu dari mereka.

"Terima kasih, kau juga sangat manis."

Anak-anak yang berada sedikit jauh dari Aileen kini berkumpul di sekelilingnya, mereka menatap kagum pada Aileen, baru pertama kalinya mereka melihat seseorang yang memiliki paras yang begitu cantik.

"Kakak! Apa yang kakak lakukan disini?"

"Apa kakak bidadari?"

"Siapa nama kakak?"

AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang