ELEVEN

1K 121 12
                                    

Sorry for the typo

Happy reading

_____________________

Matahari yang bersinar dengan suara gemericik air yang mengalir, angin yang berhembus dengan sejuknya memberikan suasana yang begitu menyenangkan dan damai bagi siapa saja yang merasakannya. Tapi sepertinya hal itu tidak terjadi pada dua pria yang kini sedang mengistirahatkan kuda mereka. Wajah mereka terlihat suram dan juga kesal.

"Hahhhh.. kenapa juga aku harus ikut denganmu?"

"Hey yang menginginkan hal ini emang siapa? Itu ayahmu bodoh." Sewot eros, memangnya hanya Icarus saja yang kesal? Ia juga kesal. " Yah mungkin paman melihatmu bersikap aneh jadi dia berpikir mengirimu ikut bersamaku adalah hal baik."

"Aku tidak pernah bersikap aneh." Tekan Icarus.

Tidak. Apa yang diucapkan Eros itu benar. Setelah kembali pulang setelah beberapa lama, killian melihat icarus bersikap aneh seringkali ia melihat icarus terus menghela nafas dan terus memandang bulan dengan tatapan rindu? Atau bahkan terkadang ia mendengar icarus bersenandung dan yang lebih anehnya lagi icarus selalu tersenyum bahkan terkekeh jika melihat sesuatu yang berwarna merah. Takut anaknya yang dingin menjadi gila killian pun mengikutsertakan anaknya dalam misi mencari orang yang ditakdirkan bersama dengan pangeran eros.

Dengan paksaan ayahnya itu, icarus pun menyetujuinya walaupun sebenarnya ia enggan.

"Seharusnya aku pergi mencarinya." Gumam Icarus.

"Kau mengatakan sesuatu?" Tanya Eros pada icarus, ia seperti mendengar icarus menggunakan sesuatu.

Menghampiri kuda miliknya dan menaikinya. "Tidak ada. Sebaiknya kita cepat pergi dan menyelesaikan misimu itu." Ucap Icarus dengan ekspresinya yang datar.

"Baik kita pergi sekarang."

Saat akan menaiki kuda miliknya, Eros merasakan sebuah getaran dan tak lama terdengar ledakan yang kencang.

Duarr

"Kau mendengarnya?" Tanya Eros.

"Hanya orang tuli yang tidak mendengar suara ledakan sebesar itu." Ketus Icarus dan setelah mengatakan itu ia pun memacu kudanya mengarah ke sumber ledakan itu.

Eros yang melihat Icarus meninggalkannya bergegas menaiki kudanya dan menyusul mencari sumber suara ledakan itu.

Mereka memacu kudanya dengan cepat. Mereka khawatir jika suara ledakan itu berasal dari sebuah kota atau desa yang berada tak jauh dari tempat mereka istirahat tadi dan melukai warga yang ada di sana.

Dan ternyata benar. Suara ledakan itu berasal dari sebuah desa kecil yang telah hancur Ruruh rantah.

"Apa yang sebenarnya terjadi disini." Gumam Icarus.

Eros memperhatikan sekitar, ia dapat melihat barang-barang milik warga yang menandakan sebelumnya desa ini ada penghuninya. Tapi dari tadi Eros tidak merasakan keberadaan seseorang selain mereka berdua. Walau orang mati Eros tetap dapat merasakannya tapi tidak dengan sekarang.

"Kau merasakan sesuatu Icarus?"

Icarus menggeleng menjawab pertanyaan dari Eros. Ia memang tidak merasakan apa-apa dari tadi.

Mereka melangkah menjelajahi desa itu, mencari sesuatu yang sekiranya dapat menjadi sebuah petunjuk.


*****

AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang