Happy Reading
🦋🦋🦋"Busan? Ada acara apa memangnya?" tanya Winter. Menjelang liburan akhir semester Jisung ada kegiatan khusus membuat kerajinan tembikar di sana dan juga bersama orang tua, sekalian berlibur.
Winter bergumam, ini artinya ia harus pergi menemani Jisung dan meninggalkan Minyoung. Apalagi ke Busan tidaklah sedekat menengok sebelah rumah. Winter berpikir untuk menitip kan Minyoung pada Nyonya Ahn.
Jisung memasuki gerbang taman kanak-kanak Minyoung. Menerobos kerumunan anak kecil yang baru pulang bersama orang tuanya. Sementara Winter membuntuti di belakang.
"Oppa!" tergopoh gopoh Minyoung berlari penuh girang ke arah lelaki muda tampan yang baru tiba dengan tas terguncang tak karuan, Jisung meringis, tak salah jika bekal Minyoung yang tadinya rapi jadi bercampur ke mana-mana.
"Jangan lari-lari ish!" omel Jisung. "Kalau jatuh bagaimana? Kau selalu saja merepotkan." satu jitakan mendarat di dahi gadis mungil berponi itu, tidak keras namun sukses membuat Minyoung cemberut.
"Cih!" rutuk Minyoung, mengusap dahinya. Atensi Minyoung teralihkan pada Juno, Minyoung lantas melambai. Juno bilang renovasinya sudah selesai dalam sehari dan Juno pamit pulang hari ini dan nanti sore barang-barangnya akan di ambil.
Juno di jemput oleh mobil pengawalnya, Mark nampak keluar dari pintu pengemudi. Lantas membungkuk hormat pada keluarga Winter. Winter menyambutnya dengan senyum.
Mark, anak buah Jeno yang paling cekatan. Winter sendiri berulang kali di kawal lelaki itu, Winter sering mendengar cerita pasal Jeno dari Mark dulunya. Oleh karena itu Winter jadi tau langkah apa yang harus ia ambil untuk menangani trauma yang awet itu.
"Busan? Aku ikut! Ish kalian mau jalan-jalan tanpa aku?!"
"Heh, kau kan sekolah. Lagi pula ini untuk tugas kakak."
"Pokoknya ikut!"
Mark berhenti, sebelum dirinya masuk ke dalam mobil dapat ia dengar obrolan remang Winter dan kedua anak itu, Mark terlatih untuk mendengarkan pembicaraan dengan telinganya yang sensitif. Diam-diam Mark mengirim pesan pada atasannya.
Mereka mau ke Busan?
Tuan Lee perlu tau hal ini.
"Mereka mau ke Busan? Kenapa?"
"Tugas Jisung?"
Jeno mengelus dagu pelan, rencana Winter bertepatan saat Jeno hendak mengunjungi rumah sakit Busan. Kesempatan besar untuk mencari bukti dan Winter berhak tau kebenarannya.
"Kapan?"
"Lusa, baiklah."
Jeno mematikan ponselnya. Berjalan ke jendela kantornya, masih terpikirkan bagaimana bisa dan apa motif si penculik itu.
Aku dapat informasi baru, Tuan. Ternyata di rumah sakit yang sama. Ada seorang wanita yang melahirkan dengan keadaan bayi asfiksia. Si ibu juga meninggal setelah melahirkan, si ibu kehilangan banyak darah saat melahirkan dan bayinya berakhir kehabisan oksigen saat proses persalinan.
![](https://img.wattpad.com/cover/300153845-288-k777194.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] PAINFUL LOVE (Devil Husband) || Jeno x Winter
Fanfic⚠SEQUEL LOVESICK⚠ ⚠COMPLETED⚠ WAJIB BACA LOVESICK DULU‼️ STOP ✋ JANGAN KESINI KALAU CUMAN MAU CARI REFERENSI, YUK SALING MENGHARGAI. AKU BIKIN PAKE IMAJINASI AKU LOH SUCKID KALAU KAMU PLAGIATI :') "Ini anak mu, Lee Jeno!"-Kim Winter "Tidak, Minjeon...