9. Si Seksi Yang Sombong

2.3K 559 114
                                    

Pertanyaan itu terdengar menggelegar setelah sebelumnya keadaan taman menjadi sangat sunyi karena kedatangan dua orang tersebut. Beberapa orang yang ada di sana menghentikan kegiatan mereka dan menonton opera sabun yang baru saja terjadi.

"Saya tidak pernah melakukan apa-apa padanya. Dia hanya sangat rewel pagi ini, dan dia tidak mau sarapan. Lalu tiba-tiba kabur begitu saja."

Ana mendengkus pelan mendengar alasan itu. Seorang bocah yang tidak mau sarapan, tidak akan kabur dari rumah dengan keadaan menangis seperti Tyler tadi pagi.

Dalam sekali lihat saja, Ana bisa tahu jika perempuan ini adalah wanita culas. Bagaimana si tampan yang seksi ini tidak bisa mengetahuinya?

Mata Ana melirik pria bertubuh besar yang sangat atletis dan seksi itu. Kemejanya menempel erat di tubuhnya yang berotot dan tampak kuat. Urat-urat di lengannya tampak menonjol ketika menggendong putranya.

Tangan itu pasti terasa sangat liat, dan Ana gatal ingin menyentuhnya hanya untuk membuktikan teorinya bahwa urat-urat itu memang seliat kelihatannya.

"Lalu kau tidak mencarinya saat dia kabur?"

Pengasuh itu menegakkan badan dan dagunya, tidak merasa bersalah sama sekali. "Dia kabur ke rumah ibu Anda. Dan setiap kali ke sana, Tyler tidak mau dibawa pulang."

"Kau sendiri," si seksi menoleh pada Ana, "siapa kau? Apa yang kau lakukan dengan anakku di sini? Kau mau menculiknya kan?" Mata pria itu menatapnya dengan tajam.

"Aku bukan penculik!" teriak Ana tidak terima. "Aku..."

"Ada apa ini?"

Mereka bertiga menoleh pada Beatrice yang baru saja datang, lalu wanita itu berpaling pada Ana.

"Ini sudah lewat tengah hari, dan kalian masih berada di taman. Apa yang terjadi sebenarnya, Ana?"

"Beatrice, siapa gadis kumal ini? Kau mengenalnya?" Pria itu membuka mulutnya sebelum Ana sempat menjawab pertanyaan Beatrice.

"Bibi Ana pengasuh Nana," jawab Tyler dengan suara tertahan karena isakan tangisnya yang masih tersisa.

Sang ayah menoleh pada anaknya itu. "Nana tidak punya pengasuh, Sayang. Nana sudah dewasa."

Beatrice menatap pengasuh Tyler dengan tegas. "Apa yang sudah kau lakukan pada cucuku?"

Gadis itu melotot, tampak tidak takut dengan intimidasi yang diterimanya.

"Aku tidak melakukan apa-apa! Seharusnya gadis ini yang kalian curigai! Bukan aku! Dia bukan pengasuh Tyler. Kenapa bisa bermain dengan Tyler? Jelas, ia punya rencana jahat!"

Ana melotot. Bagaimana gadis ini malah balik menuduhnya?

"Tyler datang ke rumah sambil menangis! Kau pasti telah berbuat buruk padanya!" seru Ana tak mau kalah. Ia memang miskin, tetapi ia tidak akan sejahat itu pada orang lain. Terutama Tyler.

"Ada apa ini sebenarnya?" Pria itu menengahi pertengkaran mereka. "Miss Blade, apa yang sebenarnya kau lakukan pada putraku?"

"Kita bicarakan ini di rumah, Justin," kata Beatrice menengahi.

Beatrice menarik tangan Lidya, dan menyuruh gadis itu berjalan di sampingnya. Namun dengan keras kepala, gadis itu menyentak tangannya dari genggaman Beatrice.

"Aku tidak mau ikut ke rumahmu!"

Beberapa orang yang masih tersisa di taman, masih menonton mereka dengan ingin tahu. Beberapa wanita tampak bersemangat karena akan mendapatkan bahan gosip yang baru. Lingkungan ini kecil, jelas mereka semua saling mengenal dan akan senang menggosipkan tetangga mereka.

Cinta Duda Seksi & Pengasuh KikukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang