19. Masa Lalu Yang Terkait

1.8K 514 49
                                    

Tyler menjerit lalu berlari ke dalam rumah sambil menangis, sementara wanita itu berusaha mengejarnya, sebelum Ana menahan tubuh Tara dengan tangannya. Ia tidak akan mengijinkan wanita ini masuk begitu saja ketika melihat reaksi Tyler seperti itu.

Tara melotot. "Lepaskan tangan kotormu itu dari tubuhku! Siapa kau?"

Wanita itu mundur dan mengamati Ana dengan jijik. Ana merasa terhina. Ia sering direndahkan, tetapi wanita ini adalah manusia pertama yang memandangnya seakan dirinya adalah onggokan sampah.

"Aku..."

"Dia putriku."

Ana menoleh pada Beatrice dengan pandangan terkejut dan heran, tetapi wanita itu hanya mengedipkan mata secara tak kentara padanya, lalu berdiri di hadapan Tara sambil bersedekap dengan elegan.

"Ada apa kau kemari, Tara?" tanyanya kemudian tanpa nada ramah sedikitpun.

"Oh, hai, Bea! Aku ingin menemui anakku."

Wanita itu tersenyum dengan gaya yang dibuat-buat dan terkesan malas-malasan. Tara juga tidak tampak tidak tertarik beramah tamah dengan Beatrice.

"Kau tidak berhak lagi bertemu Tyler. Kau bukan ibunya."

Senyum yang tadi tersungging di bibir Tara lenyap, dan wanita itu melotot pada Beatrice.

"Dia masih anakku! Justin mengadopsi anak itu saat masih menjadi suamiku!!"

Ana membelalak mendengarnya. Adopsi? Astaga, jadi Tyler bukan anak kandung Justin? Oh, Tuhan! Tyler...

"Ya, tetapi Justin mendaftarkan namanya sendiri sebagai orang tua Tyler, tidak ada namamu di sana."

"Tetap saja aku yang selalu mengurusnya ketika dia rewel!" teriak Tara tetap tidak terima.

Ana tidak yakin jika wanita ini bahkan bisa mengganti popok bayi.

"Mengurus Tyler dengan mencubitnya? Memukulnya? Dan bahkan mengurung dia di kamar seharian tanpa kau beri makan?" ucap Beatrice lagi dengan dingin.

Lagi-lagi, hati Ana terasa nyeri. Penyiksaan macam apa yang telah Tyler terima dalam hidupnya dulu dari wanita ini? Dan berapa usianya saat itu?

Mata Tara melotot pada Beatrice. "Kau..."

"Aku tidak mau kau di sini. Pulanglah, Tara. Dan jangan pernah kembali lagi," potong Beatrice dengan tenang.

Namun meski begitu, Ana tahu jika Beatrice menahan emosinya agar tidak meledak. Wanita cantik itu pastilah sangat menyebalkan saat masih menjadi istri Justin. Beatrice tidak tampak senang sedikit pun melihat kedatangannya.

Dan mengurung Tyler di kamar tanpa memberinya makan? Ibu macam apa yang melakukan sesuatu sejahat itu? Bahkan meskipun itu hanya seorang anak angkat, tidak seharusnya Tara melakukan itu. Tyler masih balita!

"Aku tidak mau!" Tara menjerit dengan marah. "Aku akan tetap di sini sampai Justin pulang," katanya dengan keras kepala.

"Baiklah. Silakan kau menunggu di luar." Beatrice membanting pintu tepat di depan wajah Tara yang masih melotot.

Wanita itu berteriak marah dan menggedor-gedor pintu dengan brutal. Beatrice menghela napas, lalu menarik tangan Ana untuk menjauh dari ruang tamu.

Di dapur, mereka menemukan Tyler yang terisak-isak di pelukan Adam hingga membuat nyeri di dada Ana semakin besar. Beatrice mendekat dan meraih tubuh Tyler dalam pelukannya sendiri.

"Nana, aku tidak mau ikut dengannya. Aku tidak mau," isak Tyler sambil meremas baju Beatrice kuat-kuat seolah takut jika Beatrice akan menyerahkannya pada Tara.

Cinta Duda Seksi & Pengasuh KikukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang