15. Upaya Permintaan Maaf

2.1K 564 103
                                    

Hari ini Justin tidak bekerja. Ethan memberinya waktu libur sehari setelah makan siang kemarin tidak berakhir dengan baik. Tentu saja Justin menerimanya dengan senang hati.

Terlebih, dengan munculnya lagi Tara di hidupnya, Justin merasa ia butuh waktu sejenak untuk menenangkan diri. Tidak bisa ia pungkiri, nyatanya kembalinya Tara masih mengusiknya.

Namun, Justin tidak mau terlalu memikirkan itu sekarang. Ia ingin menghabiskan hari ini dengan bersenang-senang bersama Tyler sebagai sebuah permintaan maaf.

Rasanya sudah agak lama dia tidak bersantai dan bermain dengan anaknya di tengah minggu.

Semalam, anak itu hampir menolak untuk diajak pulang karena takut Tara masih ada di rumah ini. Namun, setelah Justin menyakinkan Tyler bahwa hanya ada mereka berdua di rumah, akhirnya Tyler setuju untuk pulang bersamanya.

Dan hari ini, Justin ingin menghabiskan waktu hanya berdua bersama dengan anaknya.

Namun rupanya, meski Justin berada di rumah dan ingin menghabiskan waktu berdua saja, putranya itu bersikukuh ingin pergi ke rumah Beatrice.

Sejak tadi, anak itu sudah ribut mengajaknya ke sana. Bahkan iming-iming Cherios dan susu segelas penuh, tidak menggoyahkan Tyler.

Yah, siapa yang tertarik dengan sereal sementara kau akan mendapatkan sarapan yang lebih lezat dan layak di rumah nenekmu.

"Setidaknya kau harus mandi, Nak," kata Justin ketika anak itu duduk sambil cemberut di lantai.

Tyler melakukan 'aksi protes' dengan duduk di lantai sejak tadi, karena Justin tidak mengindahkan ajakkannya untuk segera ke rumah Nana.

"Aku bisa mandi di rumah Nana. Bibi Ana akan memandikanku."

Ah, Justin tahu sekarang. Jadi itulah alasan sejak tadi Tyler ingin segera ke rumah Nana-nya. Anak ini pasti ingin segera bertemu Bibi Ana-nya.

"Jadi kau lebih memilih Bibi Ana daripada Dad sekarang?"

Justin pura-pura merajuk dan cemberut. Ia meremas-remas kausnya seperti Tyler jika sedang merajuk padanya. Rupanya trik itu berhasil karena Tyler bangkit dari duduknya, lalu mendekat, dan memeluk lututnya.

"Aku sayang Bibi Ana, tetapi aku lebih sayang Daddy."

Justin tersenyum dan menunduk untuk meraih tubuh putranya itu dalam gendongan. Ia mencium pipi montok anaknya. "Dad juga sangaaat menyayangimu. Kau mau membantu Dad mencuci mobil? Kita bisa main perang air."

.....

"Ayo, Dad, cepat! Bibi Ana pasti sudah datang." Tyler menarik-narik celana Justin dengan gelisah ketika mereka selesai mandi setelah bermain perang air.

Yah, meskipun anak itu bersedia untuk bermain dengannya, tetap saja setelah itu Bibi Ana lagi yang ia pikirkan.

Gadis itu pasti telah menyihir anaknya hingga Tyler sangat menyukainya. Tyler sayang pada gadis itu, dan itu membuat Justin cemburu.

Selama bertahun-tahun, Justin selalu menjadi orang yang paling Tyler sayang. Pusat dunia Tyler hanyalah dirinya karena ia adalah satu-satunya orang tua yang Tyler miliki dan ketahui.

Sejak dulu, Tara tidak pernah menjadi figure seorang ibu bagi Tyler karena wanita itu bisa dikatakan hampir tidak pernah bersikap baik pada Tyler. Tidak pernah ada ibu yang Tyler kenal selain Beatrice. Sehingga tentu saja hal itu membuatnya tidak mudah dekat pada perempuan yang pernah menjadi pengasuhnya. Terlebih lagi dengan apa yang baru saja terjadi dengan Lidya.

Ana pastilah memiliki hati yang baik karena Tyler bisa langsung dekat dengan gadis itu. Bahkan dari cerita Beatrice, Tyler sudah langsung akrab dengan gadis itu sejak saat mereka baru bertemu untuk pertama kalinya.

Cinta Duda Seksi & Pengasuh KikukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang